PIKIRAN RAKYAT - Sebagian besar warga dunia masih tetap tinggal di dalam rumah untuk menghindari penyebaran virus corona.
Langkah lockdown yang ketat bahkan diambil beberapa negara agar bisa dengan segera menghentikan penularan COVID-19.
Namun, cara seperti ini ternyata bisa menimbulkan masalah dan penyakit lain seperti tuberkulosis atau TB.
Baca Juga: Dampak Covid-19, 20.000 Pelaut Anggota KPI Dipulangkan ke Indonesia
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari The Guardian, kepala kemitraan global untuk pengentasan TB mengatakan bahwa ia terkejut saat mengetahui hal itu.
Sebuah penelitian mengungkap bahwa jutaan orang diperkirakan akan terinfeksi penyakit ini sebagai efek samping pembatasan aktivitas akibat COVID-19.
Angkanya bisa mencapai 6,3 juta orang. Jumlah tersebut bisa muncul antara hari ini hingga tahun 2025.
Baca Juga: Selama PSBB, Suami Istri Boleh Duduk Berdampingan Asal di Rumah Masing-masing
Diramalkan sekitar 1,4 juta orang meninggal karena tidak terdeteksi dan tidak diberikan perawatan akibat lockdown.