PIKIRAN RAKYAT - Ribuan orang di Jerman turun ke jalanan pada Sabtu 16 Mei 2020 untuk memprotes mengenai pembatasan atau lockdown yang diterapkan oleh pemerintah untuk menekan penyebaran virus corona.
Korban meninggal di Jerman akibat pandemi ini lebih rendah dari sebagain besar negara tetangganya di Eropa dan berharap tindakan pembatasan dilonggarkan.
Kanselir Angela Merkel bersikeras bahwa penerapan pembatasan ini diperlukan untuk memperlambat penyebaran penyakit menular menjadi lebih vokal dan para demonstran telah memenuhi jalanan pada akhir pekan kedua berturut-turut.
Baca Juga: Keluarga Besar Istri Persada Akmil 92 Jabar Bagikan Sembako untuk Warga Terdampak Covid-19
Mendapat ujaran di media sosial sebagai 'covidiots' yang berisiko menyebabkan gelombang kedua pandemi yang dapat menyebabkan pengetatan pembatasan, para pengunjuk rasa melakukan demonstrasi di berbagai lokasi di ibu kota Berlin dan negara bagian Brandenburg.
Pada kawasan Stuttgart beberapa demonstran pada akhir pekan lalu telah melanggar aturan jarak sosial dan tidak menggunakan masker, polisi memperkirakan demonstran berjumlah hingga 5.000 orang.
Demonstran di Munich meminta pihak berwenang untuk memberi lampu hijau, jumlah demonstran mencapai 10.000 orang di Thersienwiese yang merupakan lapangan besar di pusat kota yang biasanya digunakan untuk festival bir Oktoberfest.
Baca Juga: Seorang Pria yang Sebut COVID-19 Tipuan Pemerintah Kini Positif Corona dan Dirawat Bersama Istrinya
Para pejabat kota menunjukan perlunya menerapkan aturan jarak sosial dan memungkinkan demonstrasi hingga 1.000 orang.