kievskiy.org

Pentagon Sebut Militer Tiongkok Tantang AS di Laut China Selatan selama Pandemi COVID-19

KAPAL tempur USS Montgomery (LCS 8) melakukan operasi rutin di dekat wilayah Capella Barat, Laut China Selatan pada 7 Mei 2020.*
KAPAL tempur USS Montgomery (LCS 8) melakukan operasi rutin di dekat wilayah Capella Barat, Laut China Selatan pada 7 Mei 2020.* /US Navy via Bussines Insider

PIKIRAN RAKYAT - Departemen Pertahanan Amerika Serikat, Pentagon mengatakan militer AS telah melakukan pertemuan yang 'tidak aman' dengan militer Tiongkok di Laut China Selatan selama pandemi COVID-19. Ini juga menjadi sumber ketegangan antara kedua negara.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Bussines Insider, ada setidaknya 9 insiden yang melibatkan jet tempur Tiongkok dan pesawat AS di atas Laut China Selatan yang mengalami peningkatan ketegangan sejak pertengahan Maret 2020.

Wakil asisten sekretaris pertahanan untuk Asia Tenggara, Reed Werner mengatakan kepada Fox News bahwa Tiongkok terus terlibat dalam perilaku yang meningkatkan risiko perselisihan.

Baca Juga: Suami Ungkap Kesedihan Jane Shalimar Usai Kehilangan Calon Buah Hatinya

Werner juga menyebut kapal pengawal Tiongkok berlayar dengan kelompok kapal induk Tiongkok bermanuver dengan cara tidak aman dan tidak profesional di dekat kapal perusak berpeluru kendali Angkatan Laut AS, USS Mustin di Laut Cina Selatan pada bulan April lalu.

Laporan media Global Times China menunjukkan armada laut Tiongkok yang dipimpin kapal induk Liaoning sedang melakukan pertempuran tiruan di Laut China Selatan pada akhir bulan April lalu.

Werner mengatakan bahwa Pentagon menemukan tren saat ini sangat mengkhawatirkan, dan AS telah mengajukan beberapa keluhan formal dan informal dalam menanggapi insiden yang terjadi baru-baru ini.

Baca Juga: Dikabarkan Sakit di Penjara, Siti Fadilah Minta Dijenguk Deddy Corbuzier demi Ceritakan Kisahnya

Juru bicara Pentagon Letnan Kolonel Dave Eastburn mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Departemen Pertahanan AS prihatin dengan meningkatnya, aktivitas oportunistik oleh Tiongkok untuk memaksa tetangga-tetangganya dan menekan klaim maritimnya yang melanggar hukum di Laut Cina Selatan , sementara wilayah tersebut dan dunia fokus pada penanganan pandemi COVID-19.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat