PIKIRAN RAKYAT - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berbicara di Konferensi Musim Semi Partai Konservatif di Blackpool Winter Gardens, Inggris, pada 19 Maret 2022.
Boris Johnson meminta China agar jangan hanya menjadi penonton invasi Rusia ke Ukraina.
Selama invasi Rusia ke Ukraina, China mengambil sikap netral. China mengaku tidak ingin mencampuri permasalahan antara Rusia dan Ukraina yang dianggap sebagai permasalahan internal.
Awal pekan ini, Kementerian Luar Negeri China menegaskan bahwa Beijing menganut posisi independen dalam krisis Ukraina.
Namun, Boris Johnson mendesak China agar turut bertindak dan mengutuk invasi Rusia ke Ukraina.
Dalam sebuah wawancara dengan The Sunday Times, Boris Johnson mengklaim bahwa posisi China semakin sulit jika secara politis tidak bersikap pada Rusia.
"Ada dilema yang cukup besar (China). Sekarang, bagi orang-orang yang mengira mereka bisa duduk-duduk saja di tengah aksi invasi Rusia ke Ukraina, itu adalah salah besar," katanya dikutip Pikiran-rakyat.com dari Sputnik.
Baca Juga: Profil Rara Isti Wulandari si Pawang Hujan di MotoGP Mandalika 2022
Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, menanggapi peringatan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, bahwa Beijing akan menghadapi konsekuensi karena mendukung operasi Rusia di Ukraina.