kievskiy.org

China dan Pakistan Kompak Prihatin atas Sanksi Ekonomi Rusia dari AS dan Sekutunya

China dan Pakistan prihatin atas sanksi ekonomi yang diterima oleh Rusia dari negara-negara Barat akibat Invasi ke Ukraina.
China dan Pakistan prihatin atas sanksi ekonomi yang diterima oleh Rusia dari negara-negara Barat akibat Invasi ke Ukraina. /Reuters/Faisal Mahmood/

PIKIRAN RAKYAT - China dan Pakistan berbagi keprihatinan atas 'sanksi sepihak' yang diterima oleh Rusia dari negara-negara Barat atas serangannya Ukraina.

Kementerian Luar Negeri China menyerukan gencatan senjata dan resolusi diplomatik atas krisis tersebut pada Selasa, 22 Maret 2022.

Sebagai sekutu lama, China dan Pakistan telah menahan diri untuk tidak mengutuk Rusia atas invasinya ke Ukraina yang dimulai sejak 24 Februari 2022.

Sedangkan, negara-negara Barat telah memberlakukan sanksi keuangan dan perusahaan yang belum pernah terjadi sebelumnya sebagai tanggapan atas yang dikatakan Presiden Rusia, Vladimir Putin sebagai 'operasi militer khusus.

Baca Juga: Donald Trump Berkhayal jika Masih Jadi Presiden AS: Kami Luncurkan Nuklir ke Rusia

"Keduanya (China dan Pakistan) menyatakan keprihatinan tentang efek dari sanksi sepihak," kata kementerian luar negeri China dikutip Pikrian-Rakyat.com dari Reuters pada 22 Maret 2022.

China dan Pakistan menginginkan adanya gencatan senjata antara Rusia dengan Ukraina.

"Keduanya (China dan Pakistan) menyerukan gencatan senjata melalui dialog diplomatik dan berharap bahwa berdasarkan prinsip keamanan yang tak terpisahkan, solusi mendasar untuk masalah Ukraina dapat ditemukan," kata kementerian China.

Kementerian luar negeri Pakistan juga mengeluarkan pernyataan tentang pembicaraan di Islamabad, yang menggemakan seruan untuk gencatan senjata, tetapi tidak menyebutkan kekhawatiran tentang sanksi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat