PIKIRAN RAKYAT – Presiden Rusia, Vladimir Putin memanfaatkan pidato Hari Kemenangannya untuk membenarkan invasi ke Ukraina.
Dia mengatakan kepada tentara Rusia bahwa mereka saat ini sedang melanjutkan perjuangan para pendahulu dan leluhur mereka.
Di sisi lain, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, terus mendorong semangat juang para pasukannya, untuk nekat bertahan demi mencegah kemenangan Rusia.
Sebelumnya, Rusia menggunakan klaim bahwa mereka tengah memerangi fasisme untuk membenarkan pemboman di kota-kota seperti Mariupol dan Kiev.
Baca Juga: Penyerangan Duta Besar Rusia Diklaim sebagai Kebangkitan Nazi di Polandia
Langkah tersebut telah diprediksi Barat. Mereka tahu Putin kemungkinan besar akan berlindung di balik alibi itu untuk memobilisasi penuh pasukan Rusia.
Barat berharap Putin secara resmi menyatakan perang di Ukraina, tetapi presiden Rusia itu justru dinilai lebih memilih bersandiwara.
Seperti diketahui, Putin selalu menegaskan Rusia "dipaksa" berperang karena NATO yang memulai.
Putin bahkan pernah berjanji untuk memberikan bantuan bagi keluarga tentara yang tewas, lantaran baginya serangan tersebut bukan invasi melainkan operasi khusus.