kievskiy.org

Pernah Dikhianati, Pengamat Beberkan Aksi Rusia ke NATO Sebelum Invasi Ukraina: Vladimir Putin Sangat Sabar

Presiden Rusia Vladimir Putin.
Presiden Rusia Vladimir Putin. /Kremlin via Reuters

PIKIRAN RAKYAT - Pengamat Politik Luar Negeri, Pitan Daslani menilai Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai pemimpin yang sangat sabar.

Pasalnya, Rusia telah berkali-kali mendapat perlakuan tidak baik dari Amerika Serikat dan NATO, tetapi dia tidak sampai melakukan perlawanan besar.

"Bukan saja negara Eropa Timur yang digandeng, bekas Uni Soviet sudah tiga negara masuk situ. Estonia, Latvia, dan ada satu lagi itu sudah masuk. Ada tiga negara bekas Uni Soviet yang sudah masuk menjadi anggota NATO," tutur Pitan Daslani, Kamis, 12 Mei 2022 lalu.

Baca Juga: Puput Sudrajat Terkejut Ditelepon Haji Faisal: Saya Akan ke Rumah Pak Haji

"Jadi kalau (tahun) 49 itu 12 negara anggota, sekarang 30 negara. Bahkan Ukraina ini akan dimasukkan menjadi negara 31, Georgia sedang dirayu untuk masuk lagi ke dalam NATO," ujarnya menambahkan.

Pitan Daslani pun menilai Vladimir Putin sangat sabar karena harus melawan satu gerombolan besar dari NATO.

"Jadi ini memang menjadi satu gerombolan kelompok besar sekali menghadapi satu negara yang namanya Rusia. Satu negara yang bernama Rusia Ini dikepung," ucapnya.

Baca Juga: Profil Mick Jagger, Vokalis The Rolling Stones Dimulai Kisah Perjalanan Hidup sampai Karir Musik

"Vladimir Putin sangat sabar, menurut saya Putin sangat sabar karena yang terjadi adalah ternyata perjanjian yang mendasari kenapa tembok Berlin itu (diruntuhkan), itu dilanggar," kata Pitan Daslani menambahkan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat