PIKIRAN RAKYAT - Twitter Inc tampaknya tak mau kalah dan menyerang balik bos Tesla, Elon Musk.
Mereka menuduh orang terkaya di dunia itu "dengan sengaja" melanggar kesepakatan untuk membeli perusahaan media sosial, beberapa hari setelah Elon Musk berusaha untuk mundur dari kesepakatan 44 miliar dolar AS (Rp661,2 triliun).
Dalam sebuah surat yang dikirim ke Elon Musk tertanggal 10 Juli 2022 dan diajukan ke regulator pada Senin, 11 Juli 2022, Twitter mengatakan tidak melanggar kewajibannya berdasarkan perjanjian merger seperti yang ditudingkan bos Tesla itu pada Jumat, 8 Juli 2022 karena ingin mengakhiri kesepakatan.
"Twitter menuntut agar Tuan Musk dan Pihak Musk lainnya mematuhi kewajiban mereka berdasarkan Perjanjian, termasuk kewajiban mereka untuk menggunakan upaya terbaik mereka masing-masing secara wajar untuk menyempurnakan dan membuat efektif transaksi yang dimaksud oleh Perjanjian," tutur surat itu.
Baca Juga: 7 Sapi Terbesar dan Termahal di Idul Adha 2022, Milik Jokowi hingga Atta Halilintar
Perusahaan telah merencanakan untuk menuntut Elon Musk, guna memaksanya menyelesaikan kesepakatan.
Menurut orang-orang yang akrab dengan masalah ini, Twitter berencana untuk mengajukan gugatan awal pekan ini di Delaware,
Twitter mengatakan dalam surat itu bahwa perjanjian merger tetap berlaku, dan menambahkan akan mengambil langkah-langkah untuk menutup kesepakatan.
"Dewan Twitter harus mempertimbangkan potensi kerugian bagi basis karyawan dan pemegang sahamnya dari setiap data internal tambahan yang terungkap dalam litigasi," kata analis Benchmark Mark Zgutowicz.