kievskiy.org

Sri Lanka Ingin Bangun Kembali Negara, IMF Hitung Utang Negara

Warga Sri Lanka bersorai saat mendengar kabar Gotabaya Rajapaksa kabur meninggalkan Sri Lanka, bahkan sebut semua milik rakyat dirampok.
Warga Sri Lanka bersorai saat mendengar kabar Gotabaya Rajapaksa kabur meninggalkan Sri Lanka, bahkan sebut semua milik rakyat dirampok. /Reuters/Dinuka Liyanawatte REUTERS/Dinuka Liyanawatte

PIKIRAN RAKYAT- Dampak Covid-19 begitu terasa bagi banyak negara, terutama yang memiliki nilai utang yang tinggi.

Hal ini mendapat perhatian dari IMF, sebagai tim teknis dana moneter internasional.

Tim teknis Dana Moneter Internasional (IMF) tiba di Sri Lanka Rabu, 24 Agustus 2022 ini untuk menilai total utang eksternal dan internal negara bangkrut.

Hal tersebut dilakukan sebelum pelaksanaan restrukturisasi utang dimulai setelah diskusi dengan Bank Dunia bulan depan di Washington.

Baca Juga: KBRI Kolombo Bagikan Paket Sembako untuk Masyarakat Sri Lanka dalam Rangka HUT ke-77 RI

Tim IMF akan berada di Sri Lanka dari 24 Agustus hingga 31 Agustus 2022.

Dapat dipahami bahwa total utang luar negeri dan dalam negeri Negara Kepulauan itu adalah sekitar 97 miliar miliar dolar AS, atau sekitar Rp1.442,9 Triliun.

Di mana lebih dari 51 miliar dolar AS atau sekitar Rp758,6 Triliun, merupakan utang negara-negara kreditur asing seperti Jepang, Cina, India, dan Bank Pembangunan Asia.

Sementara paket pinjaman yang dicari oleh Presiden Ranil Wickremesinghe sekitar 2 hingga 3 miliar dolar AS, atau sekitar Rp29,7- Rp44,6 Triliun.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat