kievskiy.org

Populasi Lebah Terancam, Begini Kata Para Peneliti

Ilustrasi lebah.*
Ilustrasi lebah.* /mtajmr PIXABAY/

PIKIRAN RAKYAT - 15 tahun yang lalu, ada sebuah slogan yang mulai muncul di stiker bemper, tempat pelat nomor di mobil, dan desain gambar pada totebag. Slogan tersebut berbunyi, “Selamatkan lebah”.

Kondisi kritis para penyerbuk ini sebenarnya sudah menyebar luas. Pada 2014, sebuah jajak pendapat online di Inggris menemukan bahwa responden pada sebuah pemilih­an suara menempatkan penurunan po­pulasi lebah sebagai ancaman lingkung­an yang lebih serius daripada perubah­an iklim.

Namun apakah kita masih perlu menyelamatkan lebah? Jawabannya rumit: Masyarakat mulai mengkha­watir­kan lebah hanya saat lebah madu di Barat mati dalam jumlah yang meng­khawatirkan akibat gangguan kehancur­an koloni (colony collapse disorder/­CCD).

Baca Juga: Perubahan Iklim, Benarkah Lebah Terancam Punah?

Untungnya, sekarang populasi lebah madu di Barat ini jauh lebih stabil. Tetapi, lebah yang berada di alam liar, yang memainkan peran yang sama sekali berbeda dalam sistem rantai makanan dan lingkungan kita, masih dalam masalah.

Keruntuhan koloni

Fokus intens yang baru-baru ini dilaksanakan pada kesehatan lebah madu dimulai setelah musim gugur tahun 2006.

Saat itu, peternak lebah dari Pennsylvania mulai memperhatikan bahwa sarang lebah yang mereka pelihara mengalami kerusakan parah selama musim dingin.

“Itu adalah koloni yang, beberapa minggu sebelumnya, tampak sehat,” kata Nathalie Steinhauer, koordinator sains dari Bee Informed Partnership, organisasi nirlaba nasional yang memantau populasi lebah madu, seperti dikutip laman Science Direct beberapa waktu lalu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat