kievskiy.org

Perusahaan-perusahaan Nuklir AS Punya Masalah Pasokan Bahan Bakar

Ilustrasi energi.
Ilustrasi energi. /Pixabay/SatyaPrem

PIKIRAN RAKYAT- Tak hanya Rusia dan ukraina saja yang memiliki pembangkit nuklir, perusahaan di Amerika Serikat (AS) banyak yang mengembangkan energi yang sama, walau dalam skala kecil.

Perusahaan-perusahaan AS yang mengembangkan pembangkit listrik tenaga nuklir kecil generasi baru tersebut dibuat untuk membantu mengurangi emisi karbon kini sedang memiliki masalah besar.

Masalah utama dari perusahaan tersebut adalah hanya ada satu perusahaan yang menjual bahan bakar yang mereka butuhkan, dan itu adalah perusahaan Rusia.

Baca Juga: 60 Tahun Sejak Krisis Rudal Kuba, Para Ahli Khawatir Perang Nuklir Akan Terjadi Kembali

Masalah tersebut membuat pemerintah AS ingin menggunakan sebagian dari cadangan uranium tingkat senjatanya untuk membantu bahan bakar reaktor canggih mereka yang baru dan memulai industri yang dianggap penting bagi negara-negara, dengan tujuan untuk memenuhi tujuan emisi nol bersih global.

"Produksi HALEU adalah misi penting dan semua upaya untuk meningkatkan produksinya sedang dievaluasi," kata juru bicara Departemen Energi AS (DOE).

Diketahui Krisis energi yang dipicu oleh perang di Ukraina telah memperbaharui minat terhadap tenaga nuklir.

Pendukung reaktor generasi berikutnya yang lebih kecil mengatakan bahwa energi nuklir lebih efisien, lebih cepat untuk dibangun, dan dapat meningkatkan peralihan dari bahan bakar fosil.

Baca Juga: Cegah Serangan, Rusia Klaim Kerahkan Senjata Nuklir untuk Lindungi Empat Wilayah yang Dicaplok

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat