PIKIRAN RAKYAT - Di sisi jalan dekat Shevchenkove, Ukraina selatan, seorang tentara berusia 22 tahun memasang peluncur roket Grad.
Beberapa detik kemudian, senjata buatan Soviet itu menembakkan roket ke posisi dekat kota Kherson, yang diduduki oleh pasukan Rusia sejak dimulainya invasi ke Ukraina pada akhir Februari 2022
Tentara Ukraina telah bersiap melakukan serangan baru untuk merebut kembali pusat kota.
Namun, para pejabat mengatakan bahwa serangan balik mereka telah melambat dalam beberapa hari terakhir karena sebagian pasukan Rusia digali ke dalam posisi yang dibentengi.
Baca Juga: Kondisi Ukraina Makin Kritis, Rusia Hancurkan Sejumlah Pembangkit Listrik
"Posisi benteng yang didirikan oleh musuh adalah konkret dan mereka memiliki minimal tiga garis pertahanan," ujar tentara Ukraina bernama Mykola dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Aljazeera.
"Kami dalam semangat tinggi, tapi kekurangan peralatan untuk bergerak maju. Jadi, kami mengumpulkan perangkat keras dari mitra internasional dan kemudian akan maju karena kami berusaha melindungi tentara kami karena tentara Rusia tidak bisa diremehkan," ujarnya lagi.
Lebih dari 50 pejabat negara barat bertemu di Brussel, Belgia pada pekan lalu untuk menjanjikan senjata lebih banyak bagi Ukraina, terutama sistem pertahanan udara.
Kherson adalah salah satu dari empat provinsi Ukraina yang diklaim Rusia telah dikuasai dan bisa dibilang yang paling penting secara strategis.