PIKIRAN RAKYAT - Zimbabwe tengah menghadapi dua ancaman sekaligus, virus corona yang masih mewabah serta langkanya pasokan air bersih.
Langkanya persediaan air di Zimbabwe mengancam ribuan orang yang bisa saja terjerumus dalam kondisi yang lebih berbahaya.
Bahkan saat ini para warga Zimbabwe harus membeli air untuk kebutuhan sehari-hari yang harganya tidaklah murah.
Baca Juga: Hasil PPDB Jabar Diumumkan, Tidak Lolos Tahap Pertama Bisa Ikut Seleksi Lagi
Membeli air juga tidak bisa dilakukan oleh semua orang lantaran tidak meratanya kondisi ekonomi warga Zimbabwe.
Bagi warga yang tidak mampu membeli air, mereka harus berjalan berkilo-kilo meter menuju sungai yang cepat sekali mengering.
Selain harus berjalan kaki begitu jauhnya, warga juga harus mengantri di aliran sungai dan membutuhkan waktu berjam-jam.
Baca Juga: Ganjil Genap Masih Belum Berlaku di Wilayah DKI Jakarta, ini Alasannya
Krisis air yang melanda Zimbabwe ini dirasakan oleh seorang warga bernama Jemitius Muruti. Dia memiliki tangki air berkapasitas 1.000 liter dan harus merogoh kocek 50 dollar atau Rp 700.000 setiap kali membeli air.