kievskiy.org

Mario Benedetti dari Uruguay: Penyair dan Jurnalis yang Memperjuangkan Hak Asasi Manusia

Penyair dan jurnalis asal Uruguay, Mario Benedetti.
Penyair dan jurnalis asal Uruguay, Mario Benedetti. /Reuters/Andres Stapff

PIKIRAN RAKYAT – Penyair dan jurnalis asal Uruguay, Mario Benedetti pernah berujar “Hidup itu sebentar, tapi cukup untuk menciptakan manusia.”

Kata-kata tersebut berasal dari puisinya yang berjudul, "Biografía para encontrarme" (Biografi untuk Menemukan Diri Sendiri) yang terdapat dalam kumpulan puisi "La casa y el ladrillo" (Rumah dan Batu Bata) yang diterbitkan pada 1977.

Karya-karya Benedetti sering kali mencerminkan perasaan manusia yang kompleks dan keragaman pengalaman hidup yang intim.

Beberapa judul puisi terkenal lainnya dari Benedetti yakni "Táctica y estrategia" (Taktik dan Strategi), "La casa y el ladrillo" (Rumah dan Bata), "Te quiero" (Aku Mencintaimu) dengan menyebut beberapa.

Bagi masyarakat Indonesia, karya dan sosok Benedetti terbilang sangat awam, mengingat karyanya masih sangat jarang diterjemahkan dalam bahasa Inggris apalagi di Tanah Air.

Baca Juga: Biografi Rasmus Paludan, Pembakar Al-Qur'an dan Pendiri Partai Anti-Islam Stram Kurs

Akan tetapi, banyak kritikus menyebut Benedetti sejatinya sejajar dengan sastrawan raksasa dari Amerika Latin lainnya, seperti Gabriel Mistral atau Gabriel Garcia Marquez.

Benedetti lahir di Paso de los Toros pada 14 September 1920 dan dibesarkan dalam keluarga imigran Italia.

Bakat sastranya terlihat sejak usia muda, dimana ia telah menerbitkan puisi pertamanya di surat kabar lokal pada usia 14 tahun.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat