kievskiy.org

Lobster Oranye Satu Capit Ditangkap di AS, 1 dari 30 Juta Spesies Langka

Ilustrasi lobster oranye.
Ilustrasi lobster oranye. /Pixabay/ndemello

PIKIRAN RAKYAT - Sebuah penemuan mengejutkan terjadi ketika sekelompok nelayan lepas pantai dari Maine, Amerika Serikat menemukan lobster oranye yang sangat langka. Mereka kemudian memutuskan untuk mendonasikan lobster tersebut ke Universitas New England.

Kapten Gregg Turner dan krunya, Sage Blake dan Mandy Cyr, berhasil menangkap lobster langka tersebut saat mereka sedang memancing di atas kapal Deborah dan Megan.

"Kapten kami mengatakan bahwa dia hanya pernah melihat dua ekor lobster oranye selama hidupnya. Ketika dia melihat lobster oranye ini untuk pertama kalinya, tidak ada yang mempercayainya, tetapi kini kami memiliki bukti yang jelas!" kata Mandy Cyr.

Lobster oranye ini diketahui sangat langka, dengan perkiraan hanya satu lobster oranye di antara 30 juta lobster lainnya. Hal ini membuat lobster oranye menjadi 30 kali lebih langka daripada lobster biru.

Baca Juga: Serangan Bom Teroris di Ibu Kota Somalia, 9 Orang Dilaporkan Tewas

Menariknya, ini bukanlah pertama kalinya lobster dengan spesies langka tidak dimakan dan justru diantarkan ke Universitas New England. Pada 2021, sebuah perusahaan makanan laut dari Maine menyumbangkan lobster dengan warna yang berbeda, hanya ada satu ekor lobster dari 50 juta lobster yang memiliki warna tersebut. Lobster langka berwarna kuning yang diberi nama Banana juga telah disumbangkan ke universitas tersebut pada awal tahun ini.

Para peneliti sedang mempelajari lobster oranye ini dan mencoba untuk memahami bagaimana capitnya dapat tumbuh kembali. Mereka berharap penelitian ini dapat memberikan jawaban tentang asal-usul warna oranye pada lobster tersebut.

"Salah satu hal yang akan kita pelajari di sini adalah apakah warnanya berasal dari faktor genetika atau lingkungan. Ketika lobster ini regenerasi capitnya, apakah akan tumbuh menjadi oranye yang indah atau warna yang berbeda,” kata Charles Tilburg, direktur akademik di School of Marine and Environmental Programs.

Baca Juga: Bak Film Groundhog Day di Dunia Nyata, Seorang Lansia Jalani Hari yang Sama Berulang

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat