kievskiy.org

Israel Penjajah Setuju Tidak Akan Serang Gaza Selama Ramadan

Pengungsi Palestina mencari perlindungan di Rafah di bagian selatan Jalur Gaza, 9 Desember 2023.
Pengungsi Palestina mencari perlindungan di Rafah di bagian selatan Jalur Gaza, 9 Desember 2023. /Reuters/Mustafa Thraya

PIKIRAN RAKYAT - Otoritas Israel penjajah telah menyetujui untuk tidak melakukan aksi militer di Jalur Gaza selama bulan suci Ramadan demi membebaskan para sandera yang masih tertahan di sana. Hal ini diungkapkan oleh Presiden Amerika Serikat Joe Biden.

Keputusan ini muncul setelah pada 9 Februari, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan rencana untuk mengevakuasi penduduk Kota Rafah dan menghancurkan batalion Hamas yang tersisa di wilayah tersebut.

Benny Gantz, anggota Kabinet Perang Israel penjajah, mengatakan pada Minggu lalu bahwa jika para sandera yang ditahan di Gaza tidak dibebaskan pada awal Ramadan tanggal 10 Maret, maka perang akan terus berlanjut di semua wilayah, termasuk di Rafah.

"Dalam kesepakatan dari pihak Israel, mereka juga tidak akan melakukan aktivitas selama Ramadan, memberi kami waktu untuk membebaskan semua sandera," ujar Biden dalam wawancara dengan NBC News yang dipublikasikan pada Senin.

Biden berharap agar kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas dapat tercapai pada tanggal 4 Maret mendatang. Konflik antara Israel dan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, telah menghasilkan serangan roket besar-besaran dari Gaza ke Israel sejak 7 Oktober. Akibatnya, sekitar 1.200 orang tewas dan sekitar 240 orang lainnya diculik.

Israel memberikan respons dengan serangan balasan dan memerintahkan pengepungan total terhadap Gaza, serta melancarkan serangan darat untuk menghancurkan petempur Hamas dan menyelamatkan para sandera.

Hingga saat ini, pemerintah setempat melaporkan bahwa sedikitnya 29.700 orang telah tewas di Jalur Gaza. Pada 24 November tahun lalu, Qatar bertindak sebagai mediator antara Israel dan Hamas dalam kesepakatan gencatan senjata sementara, yang melibatkan pertukaran tawanan perang dan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Meskipun gencatan senjata ini diperpanjang beberapa kali, akhirnya berakhir pada 1 Desember 2023. Hingga saat ini, lebih dari 100 sandera masih diyakini ditahan oleh Hamas di Gaza.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat