kievskiy.org

Menlu China: Penerimaan Palestina ke PBB Langkah Mengoreksi Ketidakadilan Historis

Situasi sidang DK PBB yang tetapkan resolusi gencatan senjata Palestina Senin 25 Maret 2024
Situasi sidang DK PBB yang tetapkan resolusi gencatan senjata Palestina Senin 25 Maret 2024 /Tangkap layar akun Youtube PBB

PIKIRAN RAKYAT - Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, menyatakan bahwa penerimaan Palestina sebagai anggota penuh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) adalah langkah yang mendesak untuk mengoreksi ketidakadilan historis yang telah berlangsung lama.

Pernyataan ini disampaikan Wang saat berkunjung di Port Moresby, Papua Nugini, dalam konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri Papua Nugini, Justin Tkatchenko, pada Sabtu 20 April 2024.

Wang menekankan pentingnya peran PBB dalam menanggapi tantangan global dan mendesak Dewan Keamanan PBB untuk melaksanakan tugasnya dalam memelihara perdamaian dan keamanan dunia.

Dia juga menyatakan bahwa komunitas internasional merasa sangat kecewa terhadap Amerika Serikat (AS) karena menggunakan hak veto tunggalnya untuk menolak keanggotaan penuh Palestina di PBB baru-baru ini.

Pada 18 April 2024, Dewan Keamanan PBB memberikan suara pada rancangan resolusi yang merekomendasikan agar "Negara Palestina diterima menjadi anggota PBB". Namun, AS memberikan suara menentang permintaan Palestina untuk keanggotaan penuh PBB di Dewan Keamanan.

Wang menyatakan bahwa keanggotaan penuh Palestina di PBB harus dianggap sebagai langkah untuk mengoreksi ketidakadilan historis yang telah berlangsung lama. Ini merupakan kewajiban internasional yang harus dipenuhi oleh setiap negara anggota PBB.

Menlu China mengecam tindakan AS yang secara terbuka menentang moralitas internasional dan komunitas internasional dengan meninggalkan catatan yang sangat tidak terhormat dalam sejarah.

Wang menekankan bahwa keanggotaan Palestina di PBB seharusnya bukan hasil dari negosiasi antara Israel dan Palestina, tetapi sebagai prasyarat setara yang diberikan kepada Palestina untuk melakukan negosiasi. Ini merupakan langkah penting untuk mewujudkan solusi dua negara.

Meskipun kondisinya masih belum sempurna, keadilan bagi Palestina untuk menjadi anggota penuh PBB harus direalisasikan. Wang menegaskan bahwa AS harus bertindak untuk menunjukkan dukungan mereka terhadap solusi dua negara.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat