kievskiy.org

Warga Gaza Pesimistis Gencatan Senjata dengan Israel Terwujud: Kami Ingin Segera Pulang

Warga Palestina menutupi jenazah, yang dimakamkan di kuburan massal, di utara Jalur Gaza, 15 April 2024.
Warga Palestina menutupi jenazah, yang dimakamkan di kuburan massal, di utara Jalur Gaza, 15 April 2024. / REUTERS/Mahmoud Issa

PIKIRAN RAKYAT - Ramzi Okasha, seorang warga Gaza yang telah merasakan dampak pahit dari konflik berkepanjangan antara Hamas dan Israel, menyampaikan pesimisme yang mendalam terhadap kemungkinan tercapainya kesepakatan gencatan senjata dalam perundingan terbaru.

Meskipun berharap untuk melihat akhir dari tujuh bulan penderitaan yang melanda wilayah tersebut, Okasha tetap meragukan kemungkinan kesepakatan gencatan senjata dalam waktu dekat.

"Sayangnya, sudah berkali-kali kita melihat perundingan gagal," ujarnya kepada Al Jazeera.

"Kami berharap kali ini ada kesepakatan gencatan senjata untuk mengakhiri tujuh bulan penyiksaan, tujuh bulan kehilangan kemanusiaan, tujuh bulan kekurangan kebutuhan dasar hidup."

Bagi Okasha dan ribuan warga Gaza lainnya, kesepakatan gencatan senjata bukan sekadar kata-kata di atas kertas. Itu adalah harapan untuk pulang ke rumah, untuk membangun kembali hidup yang hancur oleh konflik yang berkepanjangan.

"Kami mengungsi sejak Oktober dari wilayah utara Gaza. Kami ingin sekali pulang ke rumah. Untuk mulai membangun kembali rumah kami, mengajar anak-anak kami, dan hidup normal seperti orang lain," tambahnya.

Namun, upaya untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata dan negosiasi pertukaran tawanan di Mesir tampaknya masih terhenti.

Hamas dan Israel menolak untuk mundur dari tuntutan inti mereka, sementara PBB melaporkan bahwa kelaparan besar telah melanda Gaza utara dan menyebar ke selatan karena pembatasan Israel terhadap bantuan makanan.

Ketegangan semakin meningkat dengan peringatan Hamas terhadap Israel tentang konsekuensi dari invasi darat ke Rafah selatan, sementara pejabat Israel bersikeras bahwa serangan akan tetap dilakukan, terlepas dari hasil perundingan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat