kievskiy.org

Meninggal, Jemaah Haji akan Dibadalhajikan dan Dapat Asuransi

Jemaah haji Indonesia saat akan beristirahat sejenak di paviliun Bandara AMMA Madinah, sebelum diberangkatkan dengan menggunakan bus menuju hotel.* -
Jemaah haji Indonesia saat akan beristirahat sejenak di paviliun Bandara AMMA Madinah, sebelum diberangkatkan dengan menggunakan bus menuju hotel.* - Eri Mulyani/MCH 2024

 
PIKIRAN RAKYAT - Operasional pemberangkatan jemaah haji sudah memasuki hari kelima. Tercatat sudah lebih dari  26.000  jemaah haji Indonesia yang tiba di Madinah Al-Munawwarah, tiga di antaranya wafat di Tanah Suci.
 
Kementerian Agama memastikan jemaah haji yang wafat akan dibadalhajikan dan mendapat asuransi. 
 
“Asuransi diberikan sejak jemaah masuk asrama, waktu pemberangkatan, dan ketika mereka masih di asrama saat pemulangan,” kata Tim Media Center Kementerian Agama, Widi Dwinanda dalam keterangan persnya di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Kamis (16/5/2024).
 
Widi menyampaikan bahwa ada dua jenis asuransi yang disediakan, yaitu asuransi jiwa dan kecelakaan. Jemaah wafat diberikan asuransi sebesar minimal Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) per embarkasi. 
 
“Jemaah wafat karena kecelakaan diberikan dua kali Bipih per embarkasi. Sementara jemaah kecelakaan yang mengalami cacat tetap, diberikan santunan dengan besaran yang bervariasi antara 2,5% sampai 100% Bipih per embarkasi,” ucapnya.
 
Menurut Widi, pengurusan asuransi dilakukan oleh Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah. Pihak perusahaan asuransi akan membayar klaim melalui transfer ke rekening jemaah.
 
“Asuransi meng-cover sejak jemaah masuk asrama embarkasi haji sampai jemaah pulang kembali ke debarkasi haji,” ujarnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat