/photo/2024/05/31/3287898384.jpg)
PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Arab Saudi memperketat masuknya jemaah Indonesia yang akan menuju Mekah untuk melaksanakan rangkaian ibadah haji. Setidaknya ada lima titik check point (pos pemeriksaan) yang harus dilalui jemaah yang datang dari Madinah maupun Jeddah.
Pengetatan tersebut untuk mengantisipasi kedatangan jemaah haji ilegal yang tidak memiliki visa haji, sehingga proses ibadah pada puncak haji nanti bisa berjalan dengan aman dan lancar.
Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Nasrullah mengatakan, jemaah yang datang dari Jeddah akan melewati dua titik check point.
"Kalau dari Jeddah ke Mekah ini ada dua (check point). Jadi, pertama di Shumaisi, dan yang kedua yang pas biasa cek orang umrah itu, di daerah Zaidi," ujar Nasurullah di Kantor Daerah Kerja (Daker) Mekah, Kamis (30/5/2024).
Nasrullah sendiri hampir setiap hari melakukan perjalanan dari Jeddah ke Mekah. Menurut dia, pihak keamanaan Arab Saudi juga selalu melakukan pemeriksaan terhadap dirinya.
"Hampir tiap hari saya ke Mekah. Itu di Shumaisi itu ada check point rutin dari Pemerintah Arab Saudi. Karena saya punya tasreh murur untuk izin masuk Mekah, itu bukan hanya diperlihatkan kertasnya saja, tapi dicocokkan dengan alat yang mereka punya," ucap dia.
Jika surat izin yang dibawanya itu sesuai dengan alat tersebut, maka baru bisa lewat menuju Mekah. Jika tidak cocok, kata dia, maka biasanya akan dibelokkan ke luar area itu.
"Jadi kami pun yang di Arab Saudi itu ketika masuk ke Mekah, itu mendapatkan pemeriksaan yang cukup ketat, dan tiap hari diperiksa," kata Nasrullah.
Sementara itu, untuk jalur Madinah-Mekah lebih ketat lagi. Karena, jemaah harus melewati tiga kali check point, yaitu di daerah setelah Dzul Hulaifah (Bir Ali), pertengahan jalur Madinah-Mekah, dan di daerah Jumum.