kievskiy.org

Kutukan 8 Dekade dan Akhir dari Israel

Ilustrasi bendera Israel.
Ilustrasi bendera Israel. /Pexels/cottonbro studio

PIKIRAN RAKYAT - Nubuatan Israel dalam Perjanjian Lama Tanakh (atau Alkitab Ibrani) mengatakan bahwa jatuhnya Kerajaan Israel memiliki penyebab internal yang disebabkan oleh konflik antara suku-suku Israel. Pada akhirnya, Tuhan akan melakukan apa yang Dia lakukan. Seperti kerajaan Raja Salomo yang berantakan.

Nubuat-nubuat ini sedang diperiksa menjelang dekade kedelapan Israel, dengan keprihatinan tentang perbedaan internal dalam politik negara itu.

Mayoritas pemimpin Israel percaya pada kutukan 8 dekade. Menurut laporan ilmiah, sebagian besar pemerintah Israel runtuh setelah Salomo selama dekade kedelapan.

Dalam sebuah artikel di surat kabar Yedioth Ahronoth, Barak, seorang Zionis sayap kiri mengaku takut akan keretakan internal dalam masyarakat ortodoks. Ada juga kekhawatiran mengenai kebencian antara kanan dan kiri, Zionis religius dan sekuler, serta Yahudi religius.

Setiap perdana menteri Israel sangat ingin menghindari perang saudara selama masa pemerintahannya sekaligus untuk menghindari keruntuhan dari dalam, seperti yang terjadi di kerajaan-kerajaan Yahudi sebelumnya.

Akan tetapi, Naftali Bennett gagal menyatukan faksinya, dan dia gagal total. Sebab parlemen Israel, yang dikenal sebagai Knesset, memilih untuk membubarkan diri.

Mosi itu disahkan dengan 92 anggota mendukung dan tidak ada yang menentang, setelah berhari-hari difitnah oleh koalisi dan politisi oposisi mengenai tanggal pemilihan baru serta undang-undang menit terakhir lainnya.

Sedikit lebih dari setahun kemudian, Bennett membentuk kabinet koalisi dan menggulingkan mantan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Media Israel terus menerus membahas tentang "langkah bersejarah" ini dan menyebut Bennett sebagai "penyelamat" negara palsu.

Akan tetapi, Bennett yang naik ke tampuk kekuasaan dengan janji-janji berani, terutama tentang Iran, telah menyerahkan kekuasaannya dan menyerahkan jabatan perdana menteri kepada Yair Lapid, sahabatnya yang bertindak sebagai Menteri Luar Negeri kala itu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat