kievskiy.org

MH370 Ditemukan? Sinya Baru Buka Tabir Misteri Setelah 10 Tahun

Ilustrasi pesawat.
Ilustrasi pesawat. /Pexels/Myburgh Roux

PIKIRAN RAKYAT - Sinyal yang baru terdeteksi akhirnya bisa memberikan jawaban atas misteri lama Malaysia Airlines MH370, yang menghilang hampir sepuluh tahun yang lalu. Peneliti Inggris dari Universitas Cardiff telah mengidentifikasi petunjuk baru yang dapat membantu menentukan tempat peristirahatan terakhir dari jet nahas itu.

Sinyal yang terdeteksi baru-baru ini diklaim sebagai perkembangan signifikan dalam pencarian MH370, yang menghilang pada 8 Maret 2014 dengan membawa 239 orang di dalamnya. Meski pencarian ekstensif selama bertahun-tahun, lokasi persis pesawat tetap sulit dipahami.

"Kami telah mendeteksi sinyal lemah yang berpotensi berasal dari pesawat. Ini adalah pertama kalinya kami memimpin (pencarian) seperti itu dalam beberapa tahun," kata Insinyur Inggris, Richard Godfrey yang telah banyak terlibat dalam upaya pencarian, Rabu 19 Juni 2024.

Para peneliti percaya, sinyal baru dapat membantu mempersempit area pencarian di Samudra Hindia selatan, lokasi pesawat diyakini telah mengakhiri penerbangannya. Deteksi sinyal datang setelah bertahun-tahun dengan menggunakan teknologi canggih dan simulasi untuk melacak saat-saat terakhir pesawat.

Para ahli yang terlibat dalam pencarian sangat optimistis tentang perkembangan ini.

"Sinyal ini bisa menjadi terobosan yang kami tunggu-tunggu. Kami berharap ini akan membawa penutupan bagi keluarga mereka yang ada di kapal," ujar anggota tim peneliti lain, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Times of India.

Hilangnya MH370 telah menjadi salah satu misteri terbesar penerbangan, yang mengarah ke berbagai teori dan upaya pencarian internasional yang luas. Pencarian MH370 telah menjadi salah satu yang paling menantang dan kompleks dalam sejarah penerbangan, yang melibatkan banyak negara, teknologi canggih, dan sumber daya yang luas.

Pencarian dan Upaya Awal (2014-2015)

  • Tanggapan Segera

Setelah menghilang, operasi pencarian internasional besar-besaran diluncurkan. Upaya awal difokuskan pada Laut Cina Selatan, tetapi kemudian bergeser ke Samudra Hindia selatan berdasarkan data satelit.

  • Pencarian permukaan

Tahap pertama melibatkan pencarian permukaan oleh kapal dan pesawat terbang yang mencakup ribuan kilometer persegi. Meskipun upaya besar, tidak ada puing-puing yang ditemukan pada tahap awal.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat