kievskiy.org

Nilai Bantuan Provinsi Jawa Barat Kini Jadi Rp100.000 Saja, Pemprov Beberkan Alasannya

Ilustrasi bantuan.*
Ilustrasi bantuan.* /PIXABAY/EmAji PIXABAY/EmAji

PIKIRAN RAKYAT - Nilai bantuan provinsi Jawa Barat dalam penanganan Covid-19 kembali turun. Banprov atau bantuan sosial provinsi tahap keempat atau yang terakhir yang akan digulirkan pada Desember ini berupa uang tunai senilai Rp100.000 per keluarga rumah tangga sasaran (KRTS) tanpa ada bantuan non tunai seperti tiga tahap sebelumnya.

Untuk diketahui pada April 2020 Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyalurkan Rp500.000 bantuan sosial provinsi yang terdiri dari non tunai Rp350.000 dan tunai Rp150.000 dengan jumlah 1,7 KRTS, kemudian tahap kedua dilakukan pendataan ulang sehingga penerima turun menjadi 1,4 juta KRTS dengan nilai bansos yang sama.

Pada tahap ketiga, nilai bantuan berkurang menjadi Rp350.000 yang terdiri dari uang tunai Rp100.000 dan non tunai Rp250.000 dengan jumlah KRTS yang bertambah 500.000 KRTS sehingga total penerima bansos provinsi menjadi 1,9 juta KRTS.

Baca Juga: Buka-bukaan Soal Kriteria Pria Idaman, Agnez Mo: Harus yang Sepadan

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat Moh Arifin Soedjayana mengatakan, turunnya nilai bansos provinsi tahap keempat dikarenakan keterbatasan anggaran pemprov dan diiringi oleh kegiatan ekonomi masyarakat yang mulai menggeliat kembali.

“Jadi untuk Bansos ini kan rencananya 4 kali. Kesatu dan kedua itu Rp500.000 paketnya tunai Rp150.000 dan non tunai Rp350.000, tahap ketiga menjadi Rp350.000 dan tahap keempat ini Rp100.000. Kenapa penurunan ini terjadi selain bertambahnya jumlah KRTS, juga memang kemampuan anggaran di provinsi , termasuk juga kan sekarang sudah mulai normal ya perekonomian itu,” ujar Arifin ketika dihubungi Pikiran Rakyat, Senin 21 Desember 2020.

Diakui dia, selain jumlah penerima yang bertambah, anggaran yang minim karena PAD Provinsi Jabar pun menurun. Namun disisi lain ekonomi sudah berjalan normal.

Baca Juga: Kasus Kematian Akibat Covid-19 Mengalami Kenaikan, Seoul Larang Pertemuan Lebih dari 4 Orang

“Jadi itu salah satu alasan yang menjadikan turun. Untuk tahap yang ke tempat itu kenapa hanya tunai yang diberikan jadi Rp100.000 dengan pemahaman bahwa memang selain tadi si jumlah penerima yang bertambah, kita menganggap bahwa ekonomi juga sudah mulai berjalan. Sekarang sudah bergerak indikator makro sudah meningkat meskipun masih minus tetapi setidaknya ada peningkatan untuk pertumbuhan ekonomi,” ucap dia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat