kievskiy.org

Saluran Cipelang Dikeringkan, Sejumlah Warga Cari Ikan

SEJUMLAH warga sedang mencari ikan sungai di Saluran Induk Sindu Praja, yang airnya mengalir dari pintu Bendung Rentang. Saluran tersebut sedang menjalani pemeliharaan dari endapan lumpur, namun sayangnya air untuk membersihkan lumpur minim, Kamis (1/10/2015).*
SEJUMLAH warga sedang mencari ikan sungai di Saluran Induk Sindu Praja, yang airnya mengalir dari pintu Bendung Rentang. Saluran tersebut sedang menjalani pemeliharaan dari endapan lumpur, namun sayangnya air untuk membersihkan lumpur minim, Kamis (1/10/2015).*

MAJALENGKA,(PRLM).- Ratusan warga dari berbagai daerah mencari ikan beramai-ramai di Saluran Induk Cipelang memanfaatkan momentum pengeringan saluran tersebut yang alirannya berasal dari Bendung Rentang, di Desa Jatitujuh, Kecamatan Jatitujuh, Kabuaten Majalengka, Kamis (1/10/2015). Mereka yang mencari ikan tersebut selain asal Jatitujuh dan Majalengka, juga berasal dari Cirebon, Sumedang, dan Indramayu yang telah datang sejak sehari sebelumnya melakukan kemah di pinggir saluran tesrebut. Adi dan Tuki misalnya mereka sengaja datang dari Ciwaringin, Cirebon untuk mencari ikan di saluran induk tersebut bersama beberapa teman lainnya. Hal itu biasa mereka lakukan setiap tahun manakala ada pengurasan Bendung. “Kami datang pagi-pagi kesini sambil membawa sair dan karung untuk wadah tangkapan ikan, hasilnya lumayan bisa kami jual sebagian,” ungkap Tuki yang memperoleh ikan beunter hingga 7 kg lebih. Ikan hasil tangkapannya tersebut menurutnya akan dijual ke rumah makan seharga Rp 15.000 hingga Rp 20.000 per kg. Hal yang sama dilakukan Cicih dan suaminya Ikin warga Desa Randegan Kulon, Kecamatan Jatitujuh, dia sejak pagi sudah turun ke sungai bersama ratusan warga lainnya sesama pencari ikan. Dia memperoleh ikan berbagai jenis sekitar 5 kg. Ikan hasil tangkapannya antara lain lalwak, beunteur dan srempeng. Warga yang mencarinikan tersebut ada yang disaluran induk ada pula yang disaluran pembuang ke Cimanuk, ikan yang mereka peroleh kebanyakn beunteur, ada pula yang mendapat ikan besar berupa tawes seberat 1 kg, dan lalawak serta berod yang beratnya hampir 1 kg. Menurut keterangan Petugas Pengelola Bendung Rentang Dadi Supriadi, banyaknya warga yang mencari ikan tersebut biasa terjadi setiap tahun manakala dilakukan pengurasan saluran air. Biasanya ada puluhan tenda didirikan di pinggir saluran air. “Mereka datang dari mana-mana sengaja untuk menangkap ikan.” ungkap Dadi. Pada saat pengurasan banyak juga warga yang hanya sekedar menonton diatas saluran induk sambil menunggu para pencari ikan naik ke darat dan membeli hasil tangkapan. Untuk tahun ini disampaikan Dadi, pelaksanaan pemeliharaan hanya dilakukan disatu saluran induk akibat tidak adanya pasokan air paska penggenangan Waduk Jatigede. Saluran induk yang dikeringkan tesrebut adalah Cipelang sedangkan SI Sundupraja untuk sementara dibiarkan karena sulit untuk melakukan pembersihan lumpur akibat tidak ada air. Pengeringan dilakukans elama 15 hari kedepan. Untuk pengeringan genangan di atas pintu air atau sungai Cimanuk, Dadi mengaku belum diketahui kapan karena bila dilakukan pengeringan disemua saluran, sulit bisa digenangi lagi akibat tidak adanya pasokan air dari wilayah hulu. “Kami tidak mengetahui kapan pengeringan genangan Bendung, rasanya tidak mungkin karena airnya tidak ada,” kata Dadi. Disis lain Dadi mengatakan dengan dibuangnya air ke aliran Cimanuk, diperkirakan suplai air ke Indramayu akan ada lagi, sehingga pasokan air untuk PDAM pun bisa dilakukan dari sisa pembuangan.(Tati Purnawati/A-147)***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat