kievskiy.org

Tanam Perdana, Petani Khawatir Serangan Wereng

SEORANG petani di wilayah Waringinsari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar,  tengah menyiangi tanaman padi dari gulma di sekitar pangkal tanaman. Petani khawatir munculnya serangan hama wereng.*
SEORANG petani di wilayah Waringinsari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, tengah menyiangi tanaman padi dari gulma di sekitar pangkal tanaman. Petani khawatir munculnya serangan hama wereng.*

BANJAR,(PRLM).- Petani di wilayah Waringinsari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar diliputi kekhawatiran munculnya serangan hama wereng. Saat ini areal tanaman padi yang pertama ditanam paska kemarau panjang, rata-rata baru berumur satu bulan. Pantauan di Waringinsari, Minggu (31/1/2016) kawasan persawahan disekitar tempat sebagian di antaranya mendapat pasokan air lancar dari saluran irigasi. Akan tetapi, ada di antaranya yang hanya mengandalkan pengairan dari curah hujan atau tadah hujan. Kekhawatiran munculnya serangan hama wereng yang sebelumnya menyerang wilayah itu, berkenaan dengan cuaca yang mendukung perkembangbiakkan hama wereng. Cuaca yang panas diikuti dengan turun hujan, menurut Yoto, petani di Waringinsari, mendukung perkembangbiakkan hama yang menyerap cair batang padi. "Sebelumnya khawatir serangan keong mas, akan tetapi sekarang nyaris lebih aman, karena saat tanam sawah relatif lebih kering, sehingga tidak ada keong. Justeru wereng yang bakal menjadi ancaman," ungkapnya. Dia mengungkapkan, pada saat panen terakhir sebelum kemarau panjang, produksi gabah kering giling turun hingga 30 persen. Dari sawah seluas 200 bata, biasanya mendapat 12 karung, akibat serangan wereng turun menjadi 9 karung. "Serangannya tidak begitu ganas, akan tetapi karena sawahnya sempit, kehilangan itu sangat terasa. Sebelumnya, serangan lebih ganas lagi. Sekarang wereng mulai muncul," ujarnya. Toto mengatakan upaya mengantisipasi munculnya serangan dengan penyemprotan cairan insektisida. Siklus serangan, lanjutnya, pada awal musim penghujan atau musim tanam paska kemarau, serangan wereng tidak begitu ganas. "Musim tanam pertama, biasanya serangan tidak begitu ganas, akan tetapi pada musim tanam berikut serangan semakin ganas. Kami berupaya mengurangi serangan dengan pola tanam serempak," katanya. Namun demikian, lanjutnya, akibat pasokan air bagi persawahan yang tidak mendari irigasi teknis, mengakibatkan persawahan yang lebih awal ditanam dibanding lainnya. Hal itu terlihat dari pertumbuhan tanaman. "Petani juga tidak berharap ada serangan hama, salah satunya dengan tanam serentak. Persoalannya pasokan air yang tidak sama menyebabkan tanam juga berbeda," ujar Yoto. Hal serupa dikemukakan petani lainnya, Sugiman. Dia menambahkan ancaman serangan hama wereng, biasanya muncul ketika tanaman mulai mengeluarkan malai atau batang padi. Semakin lama serangan bertambah banyak. "Ketika tanaman kecil memang tidak begitu ganas, akan tetapi ketika tanaman sudah mulai besar serangan akan bertambah ganas. Bahkan, masa tanam berikutnya, biasanya serangan akan bertambah banyak," ujarnya. (nurhandoko wiyoso/A-89)***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat