kievskiy.org

Masa Tanggap Darurat Banjir Bandang Resmi Berakhir

AKTIVITAS membersihkan lokasi bencana masih berlangsung termasuk normalisasi sungai menggunakan alat berat di Kampung Cihideung Girang/Sukamukti, Desa Sukakerti, Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang. Jumat 27 Mei 2016 menjadi hari terakhir tanggap bencana dilanjutkan ke penanganan pasca bencana.*
AKTIVITAS membersihkan lokasi bencana masih berlangsung termasuk normalisasi sungai menggunakan alat berat di Kampung Cihideung Girang/Sukamukti, Desa Sukakerti, Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang. Jumat 27 Mei 2016 menjadi hari terakhir tanggap bencana dilanjutkan ke penanganan pasca bencana.*

SUBANG, (PR).- Masa tanggap darurat bencana banjir bandang yang melanda Kampung Cihideung, Desa Sukakerti, Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang berakhir, Jumat 27 Mei 2016. Tahap selanjutnya masuk ke penanganan usai bencana yang lama waktunya bergantung perkembangan di lokasi. Hal itu dikatakan Wakil Bupati Subang Imas Aryumningsih seusai pemimpin apel gotong royong di halaman Kantor Desa Sukakerti, Kecamatan Cisalak, Subang. Upacara yang diikuti perwakilan TNI, Polri, Pemkab Subang, dan warga tersebut menjadi simbol dimulainya gotong royong yang melibatkan berbagai kalangan. Seusai upacara, rombongan pun bergerak menuju lokasi bencana sambil membawa berbagai peralatan seperti cangkul, sekop, hingga sapu. Saat tiba di lokasi, mereka membersihkan lumpur, hingga membuka puing-puing rumah yang ambruk. Selain itu, di lokasi juga tengah berlangsung normalisasi aliran sungai menggunakan alat berat. "Tanggap darurat berakhir Jumat (27 Mei 2016) ini. Dilanjutkan penanganan pasca bencana. Mulai Sabtu ada piket giliran tiap OPD di lokasi. Waktu pasca bencana akan belangsung cukup lama melihat perkembangan di lokasi," kata Imas. Penanganan pasca bencana akan terus berlangsung hingga kondisi di lokasi betul-betul nyaman termasuk warga yang mengungsi. Kondisi nyaman itu di antaranya jalan menuju pemukiman penduduk sudah bersih, aliran sungai sudah normal, listrik sudah menyala, hingga pemukiman penduduk sudah bersih. "Hari ini kami gotong royong melibatkan semua unsur. Saya berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu," ujarnya. Dikatakan Wabup, untuk perbaikan pemukiman penduduk, pihaknya masih menunggu laporan dari tim geologi. Dari rekomendasi tim tersebut nanti bisa diambil langkah lebih lanjut. "Kami sudah meminta ke Pak Gubernur agar secepatnya tim mengkaji. Jadi, kalau pemukiman yang dilanda bencana apakah aman atau tidak? Kalau aman, masih ada rumah yang utuh sehingga mereka bisa kembali. Begitu pula kalau tak aman, tentunya harus direlokasi," ujarnya. Dijelaskan Imas, pihaknya akan mengganggarkan dana Rp 1 miliar untuk pembangunan dan perbaikan rumah warga yang rusak maupun hancur terutama empat rumah yang ambruk dan hilang terbawa arus. "Lokasi buat relokasi masih dicari. Ada tanah desa cukup luas tapi setelah dicek lokasinya jauh dan ada di bukit juga. Jadi kami masih mencari lagi yang lebih tepat," katanya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat