kievskiy.org

Plasmacluster Kurangi Risiko Infeksi Tuberkulosis

PRESIDENT Director PT Sharp Electronics Indonesia Fumihiro Irie (kanan), didampingi General Manager Head of Product Planning Department , Air-Conditioning System & Plasmacluster Equipment Business Unit, Health and Environment Systems Division Tomida Masashi dalam sesi tanya jawab di Kantor PT Sharp Electronics Indonesia, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Kamis 8 September 2016.*
PRESIDENT Director PT Sharp Electronics Indonesia Fumihiro Irie (kanan), didampingi General Manager Head of Product Planning Department , Air-Conditioning System & Plasmacluster Equipment Business Unit, Health and Environment Systems Division Tomida Masashi dalam sesi tanya jawab di Kantor PT Sharp Electronics Indonesia, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Kamis 8 September 2016.*

KARAWANG, (PR).- Teknologi Plasmacluster yang dimiliki perusahaan Sharp terbukti mampu mengurangi risiko infeksi tuberkulosis. Teknologi pertama di dunia ini pun mendapat pengakuan dari WHO Global Health Workforce Alliance National Tuberculosis and Lung Disease. Managing Officer and Member of the Board (BU President, Health and Environment Systems BU Chairman, Sharp Electronics Marketing Corporation) Masahiro Okitsu menjelaskan, teknologi Plasmacluster ditemukan oleh Kazuo Nishikawa pada tahun 1998. Teknologi yang memanfaatkan ion ini sudah diaplikasikan dalam sejumlah produk Sharp dalam jumlah kecil. "Ternyata, teknologi Plasmacluster dengan memancarkan konsentrasi 100.000 ion/cm3 mampu mengurangi infeksi tuberkulosis. Salah satu penyakit mematikan di dunia," kata Masahiro dalam telekonferensi dari kantor pusat Sharp, Tokyo, Jepang, dalam Press Conference & Announcement Plasmacluster di Kantor PT Sharp Electronics Indonesia, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Kamis 8 September 2016. Masahiro menguraikan, teknologi tersebut mampu membuat ion positif dan negatif di dalam udara secara aktif bereaksi saat menempel di permukaan virus, bakteri, dan jamur. Kemudian, reaksi itu berubah menjadi hidroksil (OH-) dan dengan cepat menarik hidrogen (H+) dan kembali menjadi uap air (H20) di udara sehingga menonaktifkan berbagai mikroba di udara, seperti jamur, virus, dan bakteri. Hal itu mengemuka dalam Press Conference & Announcement Plasmacluster yang digelar dalam telekonferensi di Kantor PT Sharp Electronics Indonesia, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, dan kantor pusat Sharp di Tokyo, Jepang. Dari kantor pusat Sharp di Jepang, pembicara terdiri atas Managing Officer, Member of the Board (BU President, Health and Environment Systems BU Chairman, Sharp Electronics Marketing Corporation) Masahiro Okitsu, Executive Director of National Center for Tuberculosis and Lung Diseases Zaza Avaliani, dan Head of Infection Control Committee at the National, Center for Tuberculosis and Lung Diseases, Nestani Tukvadze. President Director PT Sharp Electronics Indonesia Fumihiro Irie mengatakan, pihaknya acap kali memperkenalkan teknologi Plasmacluster yang mampu memurnikan udara. Selain dapat melumpuhkan virus dan bakteri, Sharp bersama Universitas Indonesia membuktikan bahwa efektivitas Plasmacluster dapat mengurangi virus flu burung. "Kali ini, kami menemukan bahwa Plasmacluster memiliki efek pada tuberkulosis," tuturnya. Dia menambahkan, Indonesia memiliki jumlah pasien tuberkulosis terbesar kedua di dunia dan masih menjadi ancaman utama bagi masyarakat. Oleh sebab itu, pihaknya mengaku bangga teknologinya dapat menjadi langkah yang efektif untuk mengurangi risiko tuberkulosis. Executive Director of National Center Tuberculosis and Lung Diseases Prof Zaza Avaliani, MD, PhD, mengatakan, tuberkulosis merupakan salah satu infeksi yang paling mematikan di dunia. Dalam laporan WHO tahun 2015, sebanyak 9,6 juta orang terinfeksi TB dan 1,5 juta meninggal dunia akibat penyakit ini selama 2014. "Dalam laporan yang sama, lebih dari 95% kematian TB terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah. Dperkirakan, 1 juta anak terinfeksi TB dan 140.000 anak meninggal dunia," ujarnya dalam relay langsung dari Sharp,Tokyo, Jepang. Acara tersebut juga dihadiri oleh Direktur Penyehatan Lingkungan, Kementerian Kesehatan Imran Agus, General Manager Head of Product Planning Department , Air-Conditioning System & Plasmacluster Equipment Business Unit, Health and Environment Systems Division Tomida Masashi.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat