kievskiy.org

Petani Diimbau Tanam Padi Lebih Awal

SEORANG petani di Desa Sumuradem, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu, menyemprotkan obat antihama ke tanaman padi miliknya, beberapa waktu lalu. Pemerintah daerah setempat meminta petani untuk melakukan percepatan tanam untuk mengantisipasi banjir pada puncak musim hujan Januari-Februari 2017 mendatang.*
SEORANG petani di Desa Sumuradem, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu, menyemprotkan obat antihama ke tanaman padi miliknya, beberapa waktu lalu. Pemerintah daerah setempat meminta petani untuk melakukan percepatan tanam untuk mengantisipasi banjir pada puncak musim hujan Januari-Februari 2017 mendatang.*

INDRAMAYU, (PR).- Sebagian kecil wilayah persawahan Kabupaten Indramayu mulai melakukan tanam musim rendeng 2016-2017. Pemerintah Daerah Indramayu, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Kontak Tani Nelayan Andalan setempat meminta para petani mempercepat tanam untuk menghadapi potensi banjir pada awal 2017 mendatang. Ketua DPRD Indramayu Taufik Hidayat menilai kondisi cuaca saat ini mendukung proses tanam para petani. Namun, ia memperingatkan intensitas hujan akan terus meningkat sehingga para petani perlu mengantisipasi banjir di sawah mereka. "Kalau saya lihat dari sisi pengairannya sudah memadai untuk tanam. Yang saya khawatirkan justru puncak musim hujan seperti beberapa tahun lalu. BMKG memperkirakan puncaknya itu sekitar Januari-Februari. Dua tahun lalu itu kan terjadi banjir. Ini yang harus kita antisipasi,” kata Taufik menjelaskan, Rabu 16 November 2016. Taufik mengkhawatirkan banjir kembali merusak tanaman padi sehingga merusak perekonomian masyarakat. Ia meminta pemerintah daerah memalui dinas terkait sudah mempersiapkan penanganan dampak terburuk pada saat puncak musim hujan kali ini. Wakil Ketua KTNA Indramayu Sutatang memperkirakan panen musim rendeng kali ini pada Maret 2017 bila petani mulai tanam November 2016. Menurutnya, banjir pada puncak musim hujan mendatang bisa diantisipasi dampaknya dengan melakukan tanam bulan ini. "Kalau pun kebanjiran pada Januari-Februari 2017 nanti, kondisi padi sudah cukup kuat karena sudah memasuki masa pemupukan kedua," kata Sutatang. Terkait hal itu, ia meminta pemerintah daerah segera memperbaiki saluran irigasi dan normalisasi saluran pembuang. Menurut pantauannya, belum ada kecamatan yang melakukan tanam serempak. Penanaman menurutnya baru dilakukan di sebagian wilayah kecamatan seperti Terisi, Gantar, Kroya dan Gabus. Sutatang menganggap awal musim tanam rendeng kali ini belum terkendala hama maupun cuaca. Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Indramayu Firman Muntaqo menyebut luas sawah yang mulai tanam kali ini baru mencapai sekitar 15 ribu hektar. “Beberapa waktu lalu Pak Wakil Bupati sudah memberi komando memulai musim rendeng,” katanya di Alun-alun Indramayu. Ia mengakui masih banyak di antara kelompok petani yang belum mulai tanam karena selesai dan akan melaksanakan tradisi sukuran atau sedekah bumi. Firman menganggap hal itu sebagai kendala dalam program percepatan tanam yang diinginkan pemerintah. Dinas terkait menargetkan luas tanam rendeng di Indramayu mencapai 139.000 hektare dari 258.525 hektar target tanam selama satu tahun. Menghadapi musim tanam kali ini, pihaknya juga menegaskan persediaan pupuk, benih dan penunjang pertanian lain mencukupi. Pemerintah, diakui Firman, telah mengantisipasi banjir di area persawahan agar tidak berpengaruh pada produktivitas. “Dari Kementrian PU sudah mengantisipasi dengan normalisasi di saluran induk, sekunder. Cuma kita nanti perlu rehabilitasi di tingkat tersier,” katanya menegaskan.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat