kievskiy.org

Banjir Cileuncang di Kota Tasik Kian Meresahkan

GENANGAN air memenuhi kawasan Stadion Wiradadaha, Kota Tasikmalaya, Minggu 19 Februari 2017. Hujan dengan intensitas tinggi selama beberapa jam membuat sejumlah ruas jalan utama dan fasilitas umum di Kota Tasikmalaya lumpuh karena genangan air.*
GENANGAN air memenuhi kawasan Stadion Wiradadaha, Kota Tasikmalaya, Minggu 19 Februari 2017. Hujan dengan intensitas tinggi selama beberapa jam membuat sejumlah ruas jalan utama dan fasilitas umum di Kota Tasikmalaya lumpuh karena genangan air.*

TASIKMALAYA,(PR).- Hujan deras dengan intensitas tinggi kembali menggenangi jalanan di pusat Kota Tasikmalaya, Minggu 19 Februari 2017. Bahkan, rumah warga di pinggiran bantaran sungai kecil di kawasan Kecamatan Cihideung juga turut tergenang.

Dari pantauan "PR" genangan air dengan tinggi bervariasi dari 30 sentimeter hingga 50 sentimeter menggenangi sejumlah ruas jalan di pusat kota. Salah satu yang terparah di kawasan Jalan HZ Mustafa dan juga Jalan Sutisna Sendjaya. Hujan deras juga turut menggenangi kompleks olah raga Dadaha. Bahkan, pertandingan persahabatan Persikotas Tasikmalaya melawan Persib Bandung terpaksa dihentikan karena kawasan stadion banjir.

Salah seorang warga Kelurahan Cilembang, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, Hamdan Baehaki (26) mengaku cukup resah dengan fenomena banjir cileungcang yang selalu terjadi di Kota Tasikmalaya saat hujan deras turun. Terlebih, genangan air tersebut melumpuhkan pusat Kota.

"Kawasan HZ Mustafa itu jantungnya Kota Tasikmalaya. Kalau banjir ya aktivitas lumpuh semua. Kendaraan mogok, enggak bisa ke mana-mana. Kami berharap ada solusi dari Pemkot Tasikmalaya," ucap Hamdan saat dijumpai di kawasan HZ Mustafa, Kota Tasikmalaya, Minggu 19 Februari 2017.

Hal serupa juga diungkapkan Budi Pardiana (38), warga Kelurahan Argasari, Kecamatan Cihideung. Budi mengatakan, fenomena banjir cileuncang sudah terjadi sejak 2001. Namun, semakin parah setelah banyak bangunan komersial berdiri di atas bantaran sungai.

"Itu kawasan Cihideung banyak pertokoan yang berdiri di atas sungai, seharusnya pemerintah bisa tegas membuat aturan. Kalau perlu dibongkar," kata Budi.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya Soni Sudrajat mengakui titik-titik genangan air di sejumlah jalan di Kota Tasikmalaya semakin meluas saat hujan deras turun. Hal tersebut terjadi karena drainase yang ada tidak cukup besar menampung besarnya volume air hujan.

"Kami akui drainase yang ada tidak cukup untuk menampung air dalam waktu yang sama. Lubang drainasenya enggak cukup banyak, apalagi yang di Jalan HZ Mustafa. Ini juga jadi perhatian serius kami," ucap Soni saat dihubungi "PR" melalui sambungan telefon selulernya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat