kievskiy.org

Jalur Arteri Purwakarta Padat Lancar, Masih Berpotensi Macet

Lalu lintas kendaraan di Pertigaan Ciganea, Jatiluhur pada Sabtu, 25 Februari 2017 terpantau padat lancar, tidak terjadi penumpukan kendaraan seperti hari-hari sebelumnya. Pasca bus sudah bisa melewati Jembatan Cisomang sejak 23 Februari 2017 lalu, kepadatan di jalur arteri mulai berkurang.*
Lalu lintas kendaraan di Pertigaan Ciganea, Jatiluhur pada Sabtu, 25 Februari 2017 terpantau padat lancar, tidak terjadi penumpukan kendaraan seperti hari-hari sebelumnya. Pasca bus sudah bisa melewati Jembatan Cisomang sejak 23 Februari 2017 lalu, kepadatan di jalur arteri mulai berkurang.*

PURWAKARTA, (PR).- Jalur arteri Purwakarta-Padalarang terpantau padat lancar. Meskipun begitu Satuan Lalulintas Kepolisian Resor Purwakarta mengungkapkan, kondisi saat ini kepadatan bersifat fluktuatif, penumpukan kendaraan bisa terjadi kapan pun. Secara resmi telah diberlakukan peraturan lalu lintas baru di Jembatan Cisomang, dimana terhitung sejak 23 Februari 2017, tepatnya pukul 11.00, kendaraan golongan I, termasuk bus bertonase maksimal 15 ton sudah diperbolehkan melintas diatas jembatan yang terletak di Kilometer 100+700, ruas Tol Purbaleunyi, Desa Sawit, Kecamatan Darangdan, Purwakarta. Pantauan "PR", pada Sabtu, 25 Februari 2017 hingga pukul 13. 45, volume kendaraan di sepanjang jalur arteri mulai terurai. Belum terjadi penumpukan kendaraan di titik-titik kepadatan. Misalnya di Pertigaan Ciganea, tak terjadi penumpukan kendaraan. Truk yang tonasenya lebih dari 15 ton bisa melintas tanpa perlu mengantre. Menurut Kepala Bimbingan Operasional (KBO) Satuan Lalulintas Kepolisian Resor Purwakarta Gugun Gunadi, pasca dialihkannya bus ke jalur Cisomang, memang ada pengurangan volume kendaraan. Namun, tidak berdampak secara signifikan. Gugun mengungkapkan, dari pantauan Satlantas Polres Purwakarta, selama dua hari, pasca pemberlakuan lalu lintas baru, jalur arteri terpantau padat lancar. Akan tetapi, kondisi saat ini tak bisa menjamin takkan terjadi penumpukan kendaraan lagi di kemudian hari. Mengingat kendaraan golongan I seperti truk kecil, golongan II, III, IV, dan IV masih dialihkan melalui jalur arteri. "Pengamatan yang kami lakukan selama 2 hari iji, pasca diperbolehkannya bus melalui (jembatan) Cisomang memang ada sedikit pengurangan kendaraan. Tetapi tidak terlalu berdampak signifikan," kata dia, saat ditemui di Pos Polisi Ciganea, Jatiluhur. Gugun menuturkan, kepadatan kendaraan terjadi secara fluktuatif. Dalam artian, pihak Satlantas hingga saat ini belum bisa memprediksi berapa persentase pengurangan volume kendaraan. Menurut dia, bisa saja pada Sabtu (kemarin,red) tak terjadi kepadatan kendaraan, tetapi pada Minggu (hari ini,red) besok kembali terjadi penumpukan kendaraan. Kondisi demikian bisa terjadi, karena jalur arteri belum clear secara umum dari semua golongan kendaraan. Sebab untuk truk kecil golongan I, juga kendaraan golongan II dan seterusnya belum ada instruksi bisa melewati Cisomang. "Hanya bus-bus bertonase maksimal 15 ton, sesuai arahan Bapak Kakorlantas serta kajian dari pihak Jasa Marga yang bisa melintas," kata dia. Satlantas Polres Purwakarta, kata Gugun, tetap melakukan pemantauan jalur di sepanjang titik rawan kecelakaan dan kemacetan di jalur arteri. Menurut dia, kemacetan terjadi bukan hanya karena padatnya kendaraan, tetapi kontur jalur berupa tanjakan, turunan, dan tikungan yang tajam pun jadi soal. "Ditambah banyak ditemukan truk-truk mogok di titik tanjakan, seperti tanjakan Embe dan Gunung Hejo. Jadi kemungkinan macet parah bisa tetap terjadi," tuturnya. (Ira Vera Tika)***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat