kievskiy.org

Volume Kendaraan di Jalan Arteri Purwakarta Hanya Berkurang 10 Persen

SEJUMLAH truk secara beruntun melintasi jembatan Ciganea arah ke Bandung melalui jalur arteri Purwakarta-Padalarang, pada Kamis, 2 Maret 2017. Pasca bus diperbolehkan melalui Jembatan Cisomang sejak 23 Februari 2017 lalu, volume kendaraan di jalur arteri hanya berkurang 10-20 persen.***
SEJUMLAH truk secara beruntun melintasi jembatan Ciganea arah ke Bandung melalui jalur arteri Purwakarta-Padalarang, pada Kamis, 2 Maret 2017. Pasca bus diperbolehkan melalui Jembatan Cisomang sejak 23 Februari 2017 lalu, volume kendaraan di jalur arteri hanya berkurang 10-20 persen.***

PURWAKARTA, (PR).- Setelah pemberlakuan peraturan lalu lintas baru di Jembatan Cisomang per tanggal 23 Februari 2017 lalu, volume kendaraan di jalur arteri diperkiran hanya berkurang 10-20 persen. Aturan baru tersebut memperbolehkan bus melalui Jembatan Cisomang sejak 23 Februari 2017 lalu.

Kepala Bimbingan Operasional (KBO) Satuan Lalulintas Kepolisian Resor Purwakarta Gugun Gunadi mengungkapkan, sejak masa pengalihan bus ke Cisomang, volume kendaraan di jalur arteri sedikit berkurang. 

"(Jalur) Arteri ini belum clear secara umum karena truk kecil golongan I, serta kendaraan golongan II, III, IV, dan V masih dominan. Belum ada instruksi lanjutan untuk bisa melewati Cisomang yang masuk ke dalam ruas Tol Purbaleunyi, Kilometer 100+700," ucap dia, saat ditemui di Pos Polisi Ciganea, Jatiluhur, Kamis, 2 Maret 2017.

Dari pantauan, sejak sepekan lebih masa pengalihan bus, arus lalu lintas di arteri terbilang masih padat dan fluktuatif. "Pada Sabtu-Minggu (truk) mengarah ke Bandung agak kurang, tetapi saat hari-hari biasa (Senin-Jumat) sangat padat sekali," katanya.

Kepadatan jalan juga terjadi karena kondisi cuaca dan jalan. Jika saat hujan, banyak kendaraan yang mogok dan jadi pemicu hambatan.

"Kami berusaha supaya tidak ada kendaraan-kendaraan yang mogok atau sesuatu hal. Meskipun (laju kendaraan) perlahan, (diupayakan) tidak terjadi penumpukan kendaraan yang berakibat macet parah," ujarnya.

Pengurangan volume kendaraan pun belum begitu signifikan, kata dia. Sejak bus dialihkan ke Cisomang, persentase pengurangan volume kendaraan diperkirkan hanya berkisar 10-20 persen. Jalur arteri masih dominan dilalui semua kendaraan. Penumpukan yang berakibat pada macet parah pun kemungkinan besar terjadi.

"Kendaraan angkutan orang (bus dan lainnya,red) berkurang. Tetapi angkutan barang masih tinggi," tuturnya.

Satlantas, kata dia, tetap melakukan pengawasan di 6 titik rawan jalur tanjakan. Sebab saat melintas banyak truk yang mogok di tanjakan, karena kontur jalan berupa tikungan dan tanjakan tajam. Tersebar di titik rawan mulai dari tanjakan Ciganea, Pasir Embe, Citapen, Cibeuntar, Menol, dan Gununghejo.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat