kievskiy.org

Alih Fungsi Lahan Gencar, Majalengka Sanggupi Target Panen Naik

KOMANDAN Kodim 0617 Majalengka Let Kol Inf Rama Pratama memimpin rapat koordinasi penyerapan gabah oleh Bulog serta perluasan tanam seperti yang diatrgetkan Pemerintah Pusat. Kini Pemerintah Pusat mentargetkan luas tanam di Kabupaten Majalengka mencapai 132.466 hektare naik dari tahun 2016 lalu yang hanya 114.000 ha, dengan rata-rata produksi sebanyak 6,5 ton hingg 7 ton per ha.*
KOMANDAN Kodim 0617 Majalengka Let Kol Inf Rama Pratama memimpin rapat koordinasi penyerapan gabah oleh Bulog serta perluasan tanam seperti yang diatrgetkan Pemerintah Pusat. Kini Pemerintah Pusat mentargetkan luas tanam di Kabupaten Majalengka mencapai 132.466 hektare naik dari tahun 2016 lalu yang hanya 114.000 ha, dengan rata-rata produksi sebanyak 6,5 ton hingg 7 ton per ha.*

MAJALENGKA,(PR).- Setiap tahun Pemerintah Pusat terus memperluas target tanam padi sementara lahan yang tersedia tidak bertambah bahkan berkurang akibat alih fungsi lahan untuk pembangunan industri, perumahan dan penyebab lainnya. Meski demikian Pemerintah Kabupaten Majalengka tetap menyanggupi penambahan luas tanam tersebut yang pada tahun ini targetnya menapai 132.466 hektare naik dari tahun 2016 lalu yang hanya 114.000 ha, dengan rata-rata produksi sebanyak 6,5 ton hingg 7 ton per ha. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Majalengka Wawan Suandi pada saat rapat koordinasi membahas penyerapan gabah dan beras oleh Bulog bersama Dandim 0617 Majalengka Let Kol Inf Rama Pratama, Kepala Bulog Sub Divre Cirebon, Dinas Perdagangan serta seluruh Danramil dan Penyuluh Pertanian mengatakan, luas tanampada musim rendeng ditargetkan mencapai 74.222 ha serta tanam di bulan Maret mencapai 58.254 ha. “Untuk mencapai target luas tanam 74.222 panen saat ini masih dimungkinkan karena ada sejumlah wilayah yang sawahnya belum dipanen seperti di sebagian wilayah Jatitujuh, Majalengka, Rajagaluh, Sindangwangi, Sumberjaya dans ejumlah wilayah lainnya,” ungkap Wawan. Bahkan menurtnya ada beberapa wilayah yang luas panennya masih dibawah 70 persenana dengan kondisi pengairan yang cukup seperti halnya Kecamatan Sindang, Talaga, Cingambul, Bantarujeg, Banjaran dan sejumlah wilayah lainnya. Karena tingginya target luas tanam serta target serapan beras dan gabah untuk menopang ketahanan pangan Nasional, Dandim 0617 Majalengka Rama Pratama mengintruksikan seluruh stafnya serta Penyuluh Pertanian untuk tetap memonitor kawasan lahan sawah serta lahan pertanian huma dan melaporkan setiap perkembangan yang terjadi di lapangan. “Babinsa dan Penyuluh Pertanian harus memberikan bimbingan dan pengetahuan bagi petani menyangkut kualitas gabah dan beras seperti apa yang bisa diterima oleh Bulog, seberapa besar kadar air dan gabah hampanya, agar petani mengetahui kualitas gabah, jangan sampai ada keluhan dari petani gabahnya tidak diterima Bulog,” kata Rama. Rama menghimbau agar PPL dan Babinsa tidak menjalani libur di hari Sabtu, kalaupun libur telpon harus tetap aktif untuk memudahkan komunikasi diantara TNI, Pertanian dan PPL. “Ini penting kami tekankan karena TNI memiliki kepentingan dan tugas untuk membantu ketahanan pangan. Yang ditanya soal serapan gabah oleh Bulog bukan Dinas Pertanian atau Bulog melainkan kami para Dandim, makanya tanggungjawabnya sangat besar,” ujar Dandim. Sementara itu Kepala Bulog Sub Divre Cirebon Taufik Budi Santoso mengatakan, serapan gabah oleh Bulog untuk mendorong pengadaan beras guna ketersediaan pangan serta menstabilkan harga di tingkat petani. Pada bulan ini Bulog sudah mulai melakukan penyerapan gabah dan beras dari petani dengan jumlah yang tidak terbatas. Sedangkan serapan gabah petani dari Kabupaten Majalengka pada tahun 2016 lalu mencapai 4.650 ton. “Kami akan melakukan penyerapan gabah dan beras sebanyak-banyaknya namun tentu sesuai dengan standar yang ditentukan oleh pihak Bulog, bagik kadar air ataupun kadar hampanya,” ungkap Taufik.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat