kievskiy.org

Mantan Bupati Sumedang Ade Irawan Siap Ikut Pilkada 2018

SUMEDANG, (PR).- Mantan Bupati Sumedang, Ade Irawan siap maju pada perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Sumedang 2018. Kesiapannya itu, jika masyarakat menghendaki dirinya kembali memimpin kota tahu tersebut. Selain itu, apabila ada parpol (partai politik) yang mengusungnya. “Kalau masyarakat menghendaki dan ada parpol pengusungnya, saya tidak bisa menolak. Ketika maju, saya harus menang. Sebab, saya maju bukan coba-coba atau iseng. Saya ingin melanjutkan program HES-Hade (H. Endang Sukandar/alm-H. Ade Irawan, pemenang Pilkada Kab. Sumedang 2013 lalu-red), yang tertunda,” ujar Ade Irawan, Rabu, 22 Maret 2017. Pria yang juga merupakan kader Partai Golkar tersebut mengatakan, untuk mengetahui dan menguji sejauhmana kehendak masyarakat yang menginginkan dirinya mencalonkan kembali pada Pilkada nanti, ia mengaku sudah 4 hari berada di Sumedang untuk bersilaturahmi dengan masyarakat. Silaturahmi itu, sekaligus melapas kerinduan mendalam terhadap warga Sumedang ketika dirinya memimpin kota sejarah Cadas Pangeran itu. “Selama empat hari saya di Sumedang, saya bersilaturahmi dengan para tokoh masyarakat, bertemu langsung dengan warga, para pengurus parpol, LSM termasuk media massa. Alhamdulillah respon masyarakat sangat baik dan positif. Mereka menyambut hangat silaturahmi saya,” tutur Komisaris CV Putra Pusaka Lingga Grup (PPLG) yang bergerak di bidang peternakan unggas di kantor CV PPLG itu. Ia mengatakan, dari silaturahmi itu, ada beberapa kesan yang menyentuh kalbunya. Ada sejumlah warga di Kecamatan Jatinunggal yang masih menyebut dirinya bupati. Bahkan di Kecamatan Surian, ada yang meminta rumahnya di perbaiki dengan program rutilahu (rumah tidak layak huni). Hal itu, seperti yang dilakukan ketika menjadi bupati. Banyak pula banyak masyarakat yang mengeluhkan masih banyaknya jalan kabupaten yang rusak berat dan memintanya segera diperbaiki. Contohnya di ruas jalan Cimalaka-Cipadung dan Cipadung-Cisempak. Memang diakui, kerusakan jalannya seperti sungai kering. “Cerita lainnya. Ketika mobil saya berhenti di Sukatali, Kec. Situraja yang banyak jualan sawo, para “WTS” atau wanita tukang sawo berebut ingin berfoto selfi. Singkatnya, banyak kesan ketika saya berada di Sumedang. Hati saya terharu senang dan gembira, melepas kerinduan bisa bertemu langsung dengan warga Sumedang,” tuturnya seraya tersenyum. Lebih jauh Ade Irawan menjelaskan, silaturahmi bersama seluruh masyarakat Sumedang, akan terus kontinyu. Sebab, jangan sampai pencalonannya pada Pilkada nanti, dirinya “ambon sorangan” atau bertepuk sebelah tangan. Meski tak dipungkiri relatif banyak masyarakat yang menginginkannya untuk kembali memimpin Sumedang, keinginan itu perlu dibuktikan dengan sejauhmana popularitas dan elektabilitasnya di masyarakat. “Banyak masyarakat yang menanyakan kepada saya, mau maju lagi tidak dalam Pilkada nanti? Saya balik bertanya, seandainya saya maju, masyarakat mau mendukung saya atau tidak?. Melalui silaturahmi ini lah, mudah-mudahan bisa didapat jawabannya. Sebab, kembali ke pembicaraan awal, ketika saya maju, saya harus menang,” ucapnya. Untuk mendapatkan parpol pengusung, lanjut Ade Irawan, dirinya tertarik ingin ikut mendaftarkan diri pada proses pencalonan di PDIP Kab. Sumedang dari calon eksternal. Namun, sebelumnya dirinya akan meminta izin dan restu dari Ketua DPD I Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi. Sebab, pendaftarannya di PDIP, sebagai kader Golkar. “Jika diizinkan, saya akan daftar. Jika tidak, ya nggak jadi,” katanya. Ia menuturkan, untuk proses pencarian calon di Golkar yang akan maju pada Pilkada nanti, dilihat dari tingkat elektabilitas para kader. Siapapun kadernya di Golkar yang memiliki elektabilitas tertinggi, itu lah yang bakal dicalonkan untuk maju pada Pilkada. “Termasuk saya sendiri sebagai kader Golkar. Seandainya elektabilitas saya tertinggi, saya lah yang akan dicalonkan,” ujar Ade Irawan. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat