kievskiy.org

Grand Max Tabrak Kereta di Perlintasan tak Berpintu

SUBANG, (PR).- Mobil Daihatsu Grand Max bernomor polisi F 1367 LC menabrak kereta api Jaya Baya Jurusan Senen-Surabaya No KA 144, Senin 29 Mei 2017 sore. Peristiwa terjadi di perlintasan kereta api Depong, Desa Parigi Mulya, Kecamatan Cipunagara, Kabupaten Subang.

Akibat kejadian itu, bagian depan mobil rusak, tapi tak ada korban jiwa. Semua penumpang selamat, hanya mengalami luka ringan.

Dari informasi yang dihimpun, tabrakan diduga berawal dari sopir Daihatsu Grand Max, bernama Wawan, yang tak berhati-hati saat melintasi perlintasan. Wawan adalah warga asal Kelurahan Sukamelang, Kabupaten Subang. Saat itu ia berhenti di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di KM 129+12 dan menunggu kereta. Namun, saat kereta melintas tiba-tiba kendaraanya mundur karena posisi jalan agak menanjak.

Saat itu, sopir diduga bukan menginjak rem malah pedal gas. Akibatnya, mobil menabrak kereta api Jaya Baya bernomor KA 144. Bagian depan mobil Grand Max rusak, para penumpang dan sopirnya terluka ringan.

"Kami sedang melakukan patroli, mendengar kabar kejadian ini langsung menuju tempat kejadian," kata Komandan Koramil Pagaden, Safruddin. Kejadian itu kemudian ditangani oleh petugas Polsek Pagaden, PT KAI, serta anggota Koramil Pagaden.

Perlintasan kereta dijaga ketat

Sebelumnya, PT KAI bertekad untuk melakukan penjagaan ketat selama 24 jam di semua pintu perlintasan kereta api selama arus mudik berlangsung. Perlintasan kereta yang dijaga tak hanya yang resmi tapi juga termasuk yang tidak resmi. Penjagaan akan dilakukan selama berlangsung arus mudik dan balik, mulai H-10 hingga H+10 Lebaran. Personel yang menjaga pintu perlintasan itu adalah masing-masing kru daerah operasi yang melakukan piket bergilir.

Hal itu diungkapkan Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro, saat melakukan inspeksi di Cirebon, minggu lalu. Selain di pintu perlintasan, penjagaan 24 jam juga akan dilakukan di titik-titik yang dinilai rawan. Yang dimaksud rawan di sini bisa karena faktor alam ataupun keamanan, termasuk sabotase. "Ada juga daerah yang rawan tindakan sabotase, seperti menaruh batu. Mungkin bisa saja niatnya hanya main-main, tapi menaruh batu di rel kan sangat berbahaya," katanya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat