BANDUNG, (PR).- Bupati Majalengka Sutrisno yang juga Ketua DPC PDIP Majalengka menjadi pendaftar pertama penjaringan bakal calon gubernur atau wakil gubernur Jawa Barat. Ia mengembalikan formulir pendaftaran ke Sekretariat pendaftaran DPD PDIP Jawa Barat Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung, Jumat, 2 Juni 2017 petang.
Sutrisno yang datang bersama jajaran PDIP Majalengka dan para pendukungnya itu datang tepat pukul 16.00. Dia yang mengenakan baju koko putih menyerahkan satu map berkas pendaftaran penjaringan Bakal Calon Gubernur atau wakil gubernur ke PDIP Jabar.
Sepeperti diketahui, selain Sutrisno terdapat dua orang yang juga telah mengambil formulir yang sama yaitu Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum dan Sekretaris DPD PDIP Jabar Abdy Yuhana. Namun dari ketiga pendaftar baru Sutrisno yang menyerahkan kembali formulir yang telah dilengkapi oleh dia.
"Setelah ini, saya tinggal nunggu keputusan saja. Terserah mau jadi Jabar satu atau dua yang penting penting pengabdian jalan terus. Orang politik selagi ada nafas akan terus mengabdi," ujar Bupati Majalengka usai menyerahkan berkas.
Dia pun mengaku siap menerima keputusan DPP nanti terkait keberminatan dia menjadi calon gubernur atau wakil gubernur Jabar dari PDIP.
Lebih jauh, Sutrisno ingin menjadikan Jabar, mutiara untuk Indonesia raya. Pasalnya Jabar sebagai penyokong ibuk ota negara harus kondusif. Dia merasa pengalaman dia memimpin Majalengka dalam dua periode ini bisa diaplikasikan ketika memimpin Jabar jika kelak dipercaya nanti.
"Mudah-mudahan saya bisa ubah Jabar seperti Majalengka," ucap Sutrisno, yang menggagas pemisahan Majalengka menjadi kota dan kabupaten ini.
Masih dibuka
Wilman Supondo Akbar, Sekretaris Badan Pemenangan Pemilu DPD PDIP Jabar mengatakan, pihaknya masih membuka pendaftaran bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat hingga Selasa, 6 Juni 2017 mendatang.
"Masih ada beberapa orang yang mau daftar lagi mungkin besok. Ada dari internal maupun eksternal. Di antaranya tadi ada yang konsultasi mau daftar ke sini yaitu purnawirawan TNI,"ujar dia.