CIAMIS,(PR),- Pemerintah Kabupaten Ciamis tengah melakukan survei pembuatan 39 titik sumur bor yang tersebar di berbagai wilayah yang saat ini mengalami krisis air bersih. Bantuan sumur bor tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhan air bersih, terutama saat musim kekeringan seperti yang terjadi sekarang.
"Kami masih survei lokasi pembuatan sumur bor untuk warga. Saat ini tengah dikerjakan 32 titik, dan tahun depan ada lagi bantuan untuk sebanyak 39 titik sumur bor. Untuk memastikan kedalaman air, harus melalui survei geolistrik," ungkap Kepala Bidang Perumahan Rakyat dan Permukiman, Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup Kabupaten Ciamis Tino Armyanto, Jumat 15 September 2017.
Beberapa kecamatan yang mendapat bantuan tersbeut, di antaranya Kecamatan Cipaku, Ciamis, Cidolog, Baregbeg, Sindangkasih, Cihaurbeuti, Panawangan, Sadananya, Panumbangan, Kawali, dan Tambaksari. Tino menambahkan, untuk mendapatkan bantuan tersebut, syarat yang harus dipenuhi oleh pihak desa, yakni lokasi yang sudah dibebaskan, serta kelompok yang mengelola sumur bor.
"Status tanah harus bebas, misalnya milik desa atau wakaf, untuk mengantisipasi kemungkinan klaim di kemudian hari. Selain itu juga wajib memiliki kelompok pengelola yang sudah di-SK oleh kepala desa. Termasuk beberapa syarat lain," katanya.
Lebih lanjut dia menyatakan, sumur bor tarsebut harus dikelola dengan baik, sehingga memberikan manfaat besar bagi masyarakat. Nantinya fasilitas tersebut juga diarahkan sebagai salah satu kegiatan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES). Dengan demikian warga membayar air bersih yang dinikmatinya.
"Sumur bor tersebut tentu membutuhkan listrik, pemeliharaan dan lainnya. Dengan demikian warga yang menikmati air juga membayar sesuai dengan aturan yang ditetapkan desa. Dengan demikian baik warga mauun desa juga akan bertanggungjawab terhadap pemeliharaan sumur bor," jelasnya.
Rp 250 juta per sumur
Dia mengatakan, anggaran untuk satu sumur bor berikut fasilitas pendukung, seperti penampung air, pipa jaringan, meter air, dan lainnya sekitar Rp 250 juta. Degan tersedianya sumur tersebut, warga tidak perlu kebingunan mencari air bersih, terutama saat terjadi kekeringan.
"Anggarannya bersumber dari DAK dan APBN. Beberapa lokasi surveinya sudah selesai. Posisi air memang cukup dalam. Salah satu titik di kecamatan Cipaku, bahkan airnya memancar, artesis, sehingga lebih mudah pengerjaannya," tambah Tino. ***