kievskiy.org

Tak Jadi Tujuan Wisata Sejarah, Bangunan Tua di Depok Lama Banyak Beralih Fungsi

PENGENDARA sepeda motor melintasi kawasan Depok lama Jalan Flamboyan, Kota Depok, Kamis 5 Oktober 2017. Pemerintah tak kunjung melirik kawasan Depok lama guna dijadikan destinasi wisata bersejarah Kota Depok.
PENGENDARA sepeda motor melintasi kawasan Depok lama Jalan Flamboyan, Kota Depok, Kamis 5 Oktober 2017. Pemerintah tak kunjung melirik kawasan Depok lama guna dijadikan destinasi wisata bersejarah Kota Depok.

DEPOK, (PR).- Pemerintah Kota Depok tak kunjung melirik kawasan Depok lama di Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok, guna dijadikan lokasi tujuan wisata sejarah. Alih-alih menjadi lokasi wisata sejarah, sejumlah bangunan tua di kawasan itu justru mengalami alih fungsi.

Kawasan Depok lama berada di Jalan Pemuda, ‎Kamboja, Siliwangi, dan Flamboyan. Letak ruas jalan tersebut saling berdekatan dan terhubung dengan Stasiun Depok. Deretan bangunan tua masih bisa ditemukan di kawasan tersebut. Bangunan-bangunan itu merupakan bekas gedung pemerintahan Kota Praja Depok di era Kolonial Belanda. Beberapa pemukiman warga yang dikenal sebagai kaum Depok lama juga berada di sana.

Namun, keberadaan bangunan dengan arsitektur perpaduan Belanda dan pemukiman lokal itu makin tergerus hunian dan berbagai fasilitas komersil modern.

Ferdy Jonathans, pegiat sejarah dari Yayasan Lembaga Cornelis Chastelein (YLCC) mengungkapkan, sebagian bangunan tua kawasan Depok lama sudah beralih fungsi. Perubahan tersebut bahkan tak menyisakan bentuk aslinya.

‎"Ada yang jadi minimarket, ruko, banyak jadi restoran juga," kata Ferdy di Kantor YLCC, Jalan Pemuda, Kamis 5 Oktober 2017.

Dia memperkirakan, hampir 75 persen bangunan tua yang tersisa telah mengalami alih fungsi. "Itu karena pemerintah tidak konsisten dalam perizinan," ucapnya.

Kendati menyandang status kawasan cagar budaya, bangunan-bangunan lawas itu masih bisa diubah-ubah. Kondisi tersebut terlihat di Jalan Pemuda. Di sana, minimarket hingga restoran berderet dan menempati bekas bangunan lama.

Padahal, tutur Ferdy, bangunan-bangunan itu memiliki kekhasan arsitektur perpaduan Belanda, Betawi, dan Cina. Dari segi usia, beberapa bangunan bahkan didirikan sekitar 1800-an. Ferdy mencontohkan rumah mantan Presiden Pemerintahan Kota Praja Depok JM Jonathans yang hingga kini masih ditemui.

Tanpa ada upaya perlindungan pemerintah, bangunan-bangunan yang menjadi bukti sejarah Depok tempo dulu bakal lenyap. Ferdy tak habis pikir dengan minimnya upaya penyelamatan aset-aset bersejarah oleh pemerintah.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat