CIAMIS,(PR).- Pasokan ikan laut di tatar galuh Ciamis berkurang, seiring dengan munculnya badai yang belakangan ini melanda perairan laut selatan. Akibat berkurangnya pasokan, berimbas pada naiknya harga komoditi laut. Pantauan di Pasar Manis yang merupakan pasar tradisional terbesar di tatar Galuh Ciamis, Selasa 5 Desember 2017 stok ikan yang ada di pedagang tidak sebanyak biasanya. Bahkan sejak empat hari terakhir pedagang tidak mendapat kiriman ikan bawal dan kakap. Harga ikan kembung naik Rp 35.000 - 36.000, naik dari sebelumnya Rp 32.000 per kilogram. Ikan tongkol atau tuna naik Rp 5,000 menjadi 30.000 per kilogram. Kenaikan paling tinggi yakni cumi-cumi besar menjadi Rp 80.000 dari sebelumnya Rp 70.000 per kilogram. Sedangkan ikan bandeng masih bertahan Rp 30.000 per kilogram, udang windu juga sedikit naik menjadi Rp 100.000 per kilogram, udang peci Rp 70.000 per kilogram, ikan sarden Rp 40.000 naik dari sebelumnya Rp 35.000 per kilogram. Pedagang mengaku selama ini barang dagangannya baik ikan, udang, cumi dan hasil laut lainnya dipasok dari wilayah Tegal, Indramayu, Cirebon, Pekalongan dan sekitarnya. Mereka juga mengaku memilih mengurangi sedikit keuntungan, dibandingkan barang dagangannya tidak laku. "Sejak empat hari ini pasokan turun dratsis, bahkan ikan bawal dan kakap juga tidak ada,padahal banyak konsumen yang mencari. Biasanya dapat kiriman ikan kembung 15-20 kilogram, sekarang hanya dikirim 5 kilogram. Kata bandar barangnya tidak ada, akibat badai besar," ungkap Ajat, pedagang ikan laut di Pasar Manis. Dia juga mengungkapkan terpakas mengurangi sedikit keuntungan, sehingga kenaikan harga untuk konsumen tidak naik begitu tinggi. Langkah tersebut diambil agar pelanggan tetap membeli barang dagangannya. "Ya lebih baik mengurangi keuntungan sampai Rp 1.000 per kilogram, daripada tidak laku. Kami juga berharap harga dapat kembali seperti biasa," kata Ajat. Pedagang lainnya Ita juga mengatakan hal serupa. Dia menambahkan pedagang terpaksa menaikkan harga, karena dari bandar harga ikan sudah naik. Kenaikkan tersebut akan terus terjadi, selama pihak bandar juga kembali menaikkan harga. "Mau bagaiamana lagi? , dari bandar harga sudah naik, sehingga kami juga menaikkan harga. Apalagi sejak empat hari terakhir ini pasokan ikan berkurang. Kemarin kan ada Badai Dahlia, jadi banyak nelayan tidak melaut," tuturnya.***