kievskiy.org

Begini Aksi 'Sulap' AH yang Jadi Penyebab Gas 3 Kilogram Langka

KEPALA Kepolisian Resor Metro Bekasi Kabupaten Chandra Sukma Kumara (tengah) menunjukkan selang yang digunakan AH untuk memindahkan isi gas 3 kilogram ke tabung gas 12 kilogram saat gelar perkara, Selasa, 30 Januari 2017.*
KEPALA Kepolisian Resor Metro Bekasi Kabupaten Chandra Sukma Kumara (tengah) menunjukkan selang yang digunakan AH untuk memindahkan isi gas 3 kilogram ke tabung gas 12 kilogram saat gelar perkara, Selasa, 30 Januari 2017.*

CIKARANG, (PR).- Penyebab gas 3 kilogram langka di wilayah Kabupaten Bekasi akhirnya terbongkar. Gas bersubsidi itu ternyata diborong oleh AH untuk dipindahkan isinya ke tabung gas 12 kilogram. Praktik terlarang itu berhasil dibongkar Kepolisian Resor Metro Bekasi Kabupaten.

"Kami mendapat laporan lalu kami telusuri ternyata benar adanya. Tersangka AH ini melakukan kejahatan kecurangan dengan memasukan isi gas 3 kilogram ke gas 12 kilogram agar sewaktu dijual harganya lebih tinggi. Kami tangkap AH di kediamannya," kata Kepala Polrestro Bekasi Kabupaten Komisaris Besar Chandra Sukma Kumara saat gelar perkara, Selasa, 30 Januari 2018.

Laporan diterima polisi terkait adanya aktivitas mencurigakan di kediaman AH. Aksi "menyulap" gas bersubsidi menjadi gas nonsubsidi itu dilakukan di rumahnya. Rumah AH terletak di Perumahan Permata Regensi, Desa Wanasari, Kecamatan Cibitung Kabupaten Bekasi. Inilah penyebab gas 3 kilogram langka.

Aksi curang AH dilakukan dengan memanfaatkan selang dan regulator. Isi gas 3 kilogram kemudian dipindahkan ke gas 12 kilogram menggunakan selang, secara manual. Empat tabung gas melon setidaknya dihabiskan AH untuk mengisi penuh gas 12 kilogram.

Hasil itu kemudian dijual ke masyarakat, ke beberapa pengusaha katering dan rumah makan. Kecurangan itu dilakukan karena tingginya permintaan serta besarnya keuntungan yang didapat. Namun, aksi ini justru jadi penyebab gas 3 kilogram langka.

Sejak September 2017

"Beda harganya memang cukup signifikan kalau gas 3 kilogram itu kan harganya Rp 17.000. Kemudian untuk mengoplos ke tabung 12 kilogram dibutuhkan empat buah tabung 3 kilogram. Maka, jika harga tabung kecil dikalikan empat, tersangka hanya butuh modal Rp 68.000. Kemudian dioplos ke gas non-subsidi dan dijual seharga Rp 134.000. Keuntungan yang menggiurkan ini dimanfaatkan AH, " kata Chandra.

Penangkapan AH sekaligus menjawab keresahan masyarakat yang selama ini kesulitan mendapatkan gas bersubsidi. Bagaimana tidak, kelangkaan gas diakibatkan pula karena aksi AH yang memborong gas. Dari hasil pemeriksaan, aksi curang AH ternyata telah dilakukan sejak September 2017 lalu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat