KARAWANG, (PR).- AKBP Hendy F. Kurniawan bertugas sebagai Kapolres Karawang selama kurang lebih lima bulan. Namun masyarakat Karawang merasakan dampak kehadiran mantan Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya itu.
Selama menjadi Kapolres Karawang, tercatat 16 pelaku Begal sadis tewas ditembak mati, dan 10 lainnya dilumpuhkan dengan timah panas karena melawan saat hendak ditangkap.
Hendy juga dikenal dengan jargon tembak mati atau tembak kaki. Saat pertama bertugas di Karawang Hendy menjanjikan kepada anggotanya uang Rp 5 juta. Syaratnya berhasil menembak kaki penjahat dan Rp 10 juta bagi yang bisa menembak mati penjahat sadis.
Tidakan tegasnya terukurnya itu mendapat apresiasi dari berbagai lapisan masyarakat Karawang. Sebab, aksi kejahatan jalanan di Karawang sebelumnya sudah sangat meresahkan dan kerap menimbulkan korban jiwa maupun luka berat.
Kendati tegas terhadap penjahat, AKBP Handy dikenal ramah di kalangan masyarakat biasa. Dia kerap makan-makan lesehan dengan sejumlah eleman masyarakat Karawang.
Bersama unsur Muspida Karawang, Hendy pun dikenal sebagai sosok yang hangat. Yang berasangkutan sering ikut bernyanyi ria dalam sebuah acara.
Demikian pula hubungan dengan dengan anggota TNI, khususnya dengan Komandan Kodim 0604 Karawang. Hendy terlihat sangat akrab. Secara rutin Handy mengikuti latihan menembak di Mako Kodim setempat.
Perpisahan informal karena pergantian mendadak
Kapolres Karawang AKBP Hendy F Kurniawan secara mendadak diganti. Jabatannya diserahterimakan ke AKBP Slamet Waloya, Kamis 10 Mei 2018. Pergantian pucucuk pimpinan Polri di Karawang itu tanpa ada acara seremonial, seperti pedang pora dan acara pisah sambut di Mako Polres setempat.
Pegantian Kapolres yang terkesan janggal itu diduga kuat terkait dengan peristiwa, Selasa 8 Mei 2018. Saat ini terjadi unjuk rasa ilegal di sebuah pabrik di Kawasan Industeri Internasional City Karawang terkait perebutan limbah ekonomis pabrik tersebut.