kievskiy.org

Kontestan Pilwalkot Bekasi 2018 Persoalkan Pemilih Tak Terima Undangan

BEKASI, (PR).- Ketua Tim Pemenangan Pasangan Nur Supriyanto-Adhy Firdaus Ibnu Hajar Tanjung mengatakan pihaknya akan mempermasalahkan banyaknya pemilih yang tidak dapat menyalurkan hak politiknya pada Pilwalkot Bekasi 2018.

"Misalnya saja di rumah saya, dari 12 anggota keluarga yang sudah terdata saat proses pencocokan dan penelitian, nyatanya hanya empat orang yang mendapatkan undangan," ucapnya.

Situasi demikian pun, berdasarkan pantauannya, terjadi pula pada warha RW 27 Kelurahan Pengasinan, Kecamatan Rawalumbu.

"Sekalinya pemilih yang tidak mendapatkan undangan datang pukul 12.00 berbekal KTP elektronik, surat suaranya habis. Jadinya hak politik warga tidak tersalurkan," ucap Tanjung.

Hal ini akan menjadi perhatian serius timnya dikarenakan menjadi kerugian bagi pasangan Nur Supriyanto-Adhy Firdaus.

Ada pun pasangan kandidat yang berencana menggelar konferensi pers terkait Pilwalkot Bekasi 2018, hingga berita ini diturunkan, tak kunjung menyampaikan pernyataan resminya padahal telah beberapa kali menunda waktu pelaksanaan konferensi pers.

Diberitakan sebelumnya, formulir C6 yang merupakan undangan bagi pemilih untuk menyalurkan hak politiknya di TPS tidak terdistribusi dengan baik di Kota Bekasi. Banyak pemilih yang tidak mendapatkan undangan dan diharuskan menunggu pada jam terakhir masa pencoblosan.

Situasi tersebut terpantau pada pemungutan suara Pilkada Serentak 2018 di TPS 1 Perumahan Pondok Pekayon Indah, Kelurahan Pekayon Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan. Ialah pasangan suami istri Marco (39) dan Meiwa (39) yang datang cukup awal di TPS. Akan tetapi hanya Marco yang mendapatkan surat suara dan menyalurkan hak politiknya.

"Saya disuruh pulang dulu dan menunggu hingga pukul 12.00 WIB untuk memilih karena tidak mendapatkan undangan," ucap Meiwa.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat