PURWAKARTA, (PR).- Organisasi non formal Persatuan Ulama Purwakarta (PUP) menggelar aksi turun ke jalan bertajuk Aksi 47. Kegiatan tersebut dipicu rumor tentang dugaan pelanggaran di Pemilihan Bupati (Pilbup) Purwakarta.
Bahkan aksi ini diikuti oleh ratusan anak di bawah umur. Beberapa di antara mereka tampak mengenakan peci namun bercelana jeans robek-robek.
Berdasarkan pantauan, massa aksi mulai bergerak dari halaman Stadion Purnawarman, Kelurahan Sindang Kasih, Rabu 4 Juli 2018. Sekitar Pukul 08.30 WIB, sebagian massa mulai bergerak.
Titik pertama yang akan mereka tuju adalah Kantor Panwaslu Purwakarta di Jalan Basuki Rahmat. Massa aksi menuding, KPU Purwakarta telah melakukan pelanggaran dan harus dihukum oleh Panwaslu.
"Kita akan paksa si Binos (Ketua Panwaslu Purwakarta) untuk naik ke mobil komando ini. Dia harus mengakui bahwa Pilkada Purwakarta ini sesat, sesat dan sesat," ujar salah seorang orator.
Salah seorang koordinator aksi terlihat merapikan barisan. Dia memerintahkan massa yang berdiri di atas trotoar untuk turun ke jalan dan memenuhi seluruh area Jalan Basuki Rahmat.
"Perempuan di sebelah kiri jalan. Laki-laki di sebelah kanan. Kami tidak ingin laki-laki dan perempuan bercampur. Apalagi, kami tambah tidak ingin kalau dipimpin perempuan," katanya.
Sebagai informasi, seluruh massa tersebut merupakan pendukung pasangan nomor urut 3 di Pilkada Purwakarta. Yakni, Zainal Arifin dan Luthfi Bamala. Pasangan tersebut maju melalui jalur independen dan didukung PKS dan Gerindra.
Berdasarkan informasi dari laman infopemilu.kpu.go.id, pasangan tersebut menjadi runner up dalam Pilkada Purwakarta. Pasangan Anne-Aming keluar sebagai pemenang dengan 43,80%. Sementara Zainal-Luthfi di posisi kedua di angka 38,54%. Posisi terakhir dihuni pasangan Padil-Acep Maman dengan raihan 17,66%.***