CIKARANG, (PR).- Pembangunan tol Cimanggis-Cibitung (Cimaci) ditargetkan selesai akhir 2019. Saat ini, proses pembebasan lahan tol sepanjang 26,3 kilometer itu telah mencapai 78,03 persen.
“Sesuai target, konstruksi selesai akhir tahun ini untuk seksi II sedangkan untuk seksi I segera rampung. Kemudian untuk pembebasan lahan, terus kami lakukan dan masih berjalan,” kata Pejabat Pembuat Komitmen Tol Cimanggis-Cibitung Seksi II pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Marthin Anjas Panjaitan, Senin 8 April 2019.
Pembangunan Tol Cimaci terbagi dalam dua seksi. Pertama, pembangunan telah dilakukan sepanjang 3,5 kilometer dari Cimanggis hingga Transyogi, Kabupaten Bekasi.
Saat ini, pembangunan seksi I hampir rampung dan direncanakan bakal beroperasi pada kuartal pertama 2019.
Sementara, seksi II yaitu dari Trasnyogi hingga Cibitung sepanjang 22,8 kilometer. Pembangunan di seksi II yang meliputi area Depok, Kota Bekasi, dan Kabupaten Bekasi masih berlajan. Di sisi lain, pembebasan lahan masih berlangsung.
Marthin menjelaskan, dari total 2.189 bidang tanah yang dibutuhkan atau seluas 1.522.722 meter persegi, sebanyak 78,03 persen telah dibebaskan atau 1.118.876 meter persegi (1.708 bidang tanah). Jumlah tersebut dipastikan terus berlanjut.
“Hari ini (Senin 8 April 2019) dilakukan pembayaran untuk warga Desa Mekarwangi, Kecamatan Cikarang Barat untuk 113 bidang sesuai Surat Perintah Pembayaran yang diterbitkan. Pembebasan ini cukup meningkatkan persentase lahan yang dibebaskan secara signifikan hingga 5,76 persen. Dari semula 72,27 persen hingga menjadi 78,03 persen,” ujar dia.
Pemilik tanah menolak nilai ganti rugi
Pada Seksi II, kata Marthin, pembangunan Tol Cimaci mayoritas dilakukan di Kabupaten Bekasi. Setidaknya, jalan tol melintasi enam desa di dua kecamatan yakni Kecamatan Cikarang Barat (Desa Mekarwangi dan Gandamekar) dan Kecamatan Setu (Desa Taman Rahayu, Lubangbuaya, Burangkeng dan Cijengkol).
“Dari 117 bidang tanah yang kini dibebaskan, luas lahannya mencapai 63.374 meter persegi yang terkena pembangunan dan 174 meter persegi tanah sisa yang turut dibebaskan. Total nilai ganti kerugiannya sebesar Rp 159.910.300.000. Khusus untuk Desa Mekarwangi, pembebasan lahannya telah mencapai 90 persen yakni 275 bidang dari 307 bidang,” kata Marthin.