BOGOR,(PR).- Sebanyak 1.238 personel gabungan TNI, Polri, dan Pemerintah Kota Bogor melakukan pengamanan esktra pasca penetapan rekapitulasi perolehan suara presiden dan wakil presiden.
Kapolresta Bogor, Kombes Hendri Fiuser mengatakan pengamanan ini akan berlangsung hingga pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih tanggal 20 Oktober 2019 mendatang.
"Sebenarnya sih kalau melihat agenda, pengamanan ini untuk tanggal 22 Mei. Kita antisipasi pergerakan massa yang mau ke Jakarta dalam kegiatan yang disebut people power," ujar Hendri seusai memimpin apel pengamanan Pemilu di Lapangan Sempur Bogor,Selasa 21 Mei 2019.
Berdasarkan pantauan Polresta Bogor, sejauh ini belum ada pergerakan massa yang terpantau bertolak dari Bogor. Jika ada, Hendri menduga pergerakan berlangsung secara perorangan tanpa penggunaan atribut.
"Kami bersama TNI akan terus memantau lokasi yang diindikasikan menjadi titik keberangkatan massa seperti terminal, stasiun. Jika nanti ditemukan massa yang akan bergerak ke Jakarta, akan diberikan imbauan," kata Hendri.
Selama pengamanan berlangsung, tim gabungan terus melakukan patroli skala besar yang dibagi menjadi dua zona. zona 1 meliputi wilayah Bogor Timur, Tengah, dan Selatan. Sementara zona 2 yaitu Bogor Utara, Barat, dan Tanah Sare. Kedua zona ini dipimpin oleh masing-masing Danramil dan dikendalikan oleh Pamenwas Polresta Bogor Kota.
Dalam pelaksanaannya Tim patroli gabungan zona Timur, Selatan dan Tengah mengamankan dua pemuda yang membawa clurit dan sebuah parang. Pelaku diamankan pada saat tim patroli gabungan melintas dan menemukan sekelompok pemuda bergerombol, kemudian polisi melakukan penggeledahan.
"Kami ingin Ramadan ini situasi Kota Bogor tetap aman, damai, dan kondusif," ucap Hendri.***