kievskiy.org

Kota Tasikmalaya Tambah Semrawut Jelang Lebaran

PENGENDARA melintasi deretan tenda pedagang kaki lima yang menjamur di Jalan Kyai HZ Mustofa, Kota Tasikmalaya, Senin, 27 Mei 2019. Wajah Kota Tasikmalaya semakin semrawut karena menjamurnya PKL dan kemacetan menjelang Lebaran.*/BAMBANG ARIFIANTO/PR
PENGENDARA melintasi deretan tenda pedagang kaki lima yang menjamur di Jalan Kyai HZ Mustofa, Kota Tasikmalaya, Senin, 27 Mei 2019. Wajah Kota Tasikmalaya semakin semrawut karena menjamurnya PKL dan kemacetan menjelang Lebaran.*/BAMBANG ARIFIANTO/PR

TASIKMALAYA, (PR).- Kondisi Kota Tasikmalaya semakin semrawut menjelang Lebaran. Parkir hingga lapak pedagang kaki lima (PKL) memenuhi sejumlah badan jalan kota tersebut.

Pantauan wartawan Pikiran rakyat pada Senin, 27 Mei 2019 sore, kesemrawuan terlihat di beberapa ruas jala utama kawasan pusat kota. Di Jalan Pasar Wetan, arus kendaraan tersendat lantaran sebagian badan jalan digunakan untuk parkir.

Parkir mobil hingga sepeda motor memang berderet di tepi jalan itu. Bahkan parkir sepeda motor juga menggunakan badan jalan tepat di depan pusat perbelanjaan Mayasari Plaza.

Kesemrawutan tersebut berlanjut di Jalan Yudanegara dan Masjid Agung. Lapak-lapak PKL bebas berdiri merampas jalan. Berbagai macam barang dagangan berupa makanan, baju-baju muslim dijajakan di sana.

Petugas Satpol PP juga terlihat berada di kawasan tersebut. Namun, tak ada upaya berarti untuk menindak pelanggaran kasat mata itu.

Kondisi lebih mengenaskan tampak di Jalan Kyai Haji Zainal Mustofa. Jalan di pusat perbelanjaan Kota Tasikmalaya nyaris menjadi pasar dadakan. Lapak-lapak PKL berjajar di sepanjang jalan diselingi parkir kendaraan.

Ironisnya, keberadaan PKL bukan hanya menyempitkkan badan jalan dan memacetkan arus kendaraan. Lebih dari itu, kehadiran PKL pun menutupi keberadaan toko-toko lama yang sama-sama mencari rezeki Jalan KHZ Mustofa. 

Lagi, petugas Satpol PP terlihat di lokasi tersebut. Akan tetapi, penindakan pun tak terlihat dilakukan.

Ucep, juru parkir di Jalan Pasar Wetan menyebut, banyaknya warga yang ingin ngabuburit dan belanja turut andil dalam kesemrawutan itu. Tingginya animo masyarakat berbelanja kebutuhan Lebaran memicu PKL bermunculan. Kehadiran warga yang belanja dengan membawa kendaraan tentunya membutuhkan lahan parkir. Tak pelak, badan jalan pun digunakan bagi parkir jalan hingga berimbas kemacetan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat