kievskiy.org

Tanggul Sungai Cimanuk Amblas, Warga Terancam

RUSAKNYA tanggul Sungai cimanuk mengancam 25 rumah yang ada di sekitar sungai.*/GELAR GANDARASA/PR
RUSAKNYA tanggul Sungai cimanuk mengancam 25 rumah yang ada di sekitar sungai.*/GELAR GANDARASA/PR

INDRAMAYU, (PR).- Tanggul Sungai Cimanuk di Blok Rengaspayung, Desa/Kecamatan Kertasemaya, Indramayu kondisinya kian memprihatinkan. Buruknya kondisi tanggul tersebut mengancam warga yang tinggal di sekitar sungai. Guna mengantisipasi hal tak diinginkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu sudah mendirikan posko di sana.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Indramayu Edi Kusdiana menuturkan, rusaknya tanggul terjadi pada pekan ini. Semakin hari kondisi tanggul itu semakin mengkhawatirkan. Betapa tidak, tanah tanggul sudah retak parah tergerus aliran sungai. Ditambah juga banyak tanggul amblas yang letaknya tak jauh dari tempat tinggal warga.

Tak ayal sebuah jalan desa pun mesti ditutup karena mengalami keretakan. Di wilayah retak itu pun pemerintah telah memasang spanduk peringatan agar tak melewati jalan tersebut karena berbahaya. Edi mengatakan, meski rusak parah hingga saat ini belum ada rencana mengevakuasi warga setempat. Sedikitnya 25 rumah terancam rusaknya tanggul tersebut. “Berdasarkan pantauan petugas setiap 4 jam tanah amblas perlahan,” katanya, Kamis 4 Juli 2019.

BPBD kata dia, masih bersiaga di lokasi tanggul rusak untuk menghindari kejadian yang tak diinginkan. “Kami sudah membangun posko. Sebelumnya dibangun di atas tanggul namun harus dipindahkan ke tempat yang lebih aman,” kata Edi. Sejumlah bantuan logistik pun sudah diamankan di posko untuk melayani warga yang membutuhkan. Saat ini, stok pangan yang tersedia di pos antara lain 10 dus air mineral dan mi instan. “Tapi akan kembali dipasok hari ini ke posko,” ujarnya.

Edi menegaskan, kondisi tanggul di Kertasemaya itu telah dilaporkan kepada pimpinan daerah. Sesuai instruksi, penanganan tanggul rusak mesti dilakukan segera karena mengancam keselamatan warga sekitar. Untuk sementara ini, tanggul tersebut sudah diperbaiki  menggunakan bambu dan karung pasir. Perbaikan darurat itu perlu dilakukan untuk menjaga agar tanggul amblas tak semakin meluas.

Dia menambahkan, kondisi warga di sekitar tanggul masih dipastikan aman. Sebab ketinggian muka air masih jauh di bawah tanggul. Namun BPBD tetap waspada karena dikawatirkan kemungkinan sewaktu-waktu debit air meningkat. “Hal itu yang perlu diwaspadai. Di musim kemarau ini kondisi aliran air masih cukup aman,” tegas dia.

Tambrin salah seroang warga menuturkan, setiap harinya tanah di sekitar tanggul selalu turun. Tak ayal warga pun dibuat panik dan gelisah. “Biasanya turun pada sore hingga malam hari,” ungkapnya. Warga pun rajin berjaga di sekitar tanggul untuk bersiaga. Upaya tersebut perlu dilakukan untuk mengantisipasi jebolnya tanggul. Dia pun berharap, pemerintah bisa memperbaiki tanggul secara permanen. Dengan demikian, warga bisa kembali menjalani aktivitas sehari-hari tanpa diganggu rasa khawatir.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat