kievskiy.org

Banyak Rumah Jadi Penginapan Jam-jaman, Puluhan Bangunan Liar di Kawasan Puncak Bogor Dibongkar

PEDAGANG membongkar bangunan liarnya sendiri yang berdiri di sepanjang Jalan Raya Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada 5 September 2017 lalu.*/DOK PR
PEDAGANG membongkar bangunan liarnya sendiri yang berdiri di sepanjang Jalan Raya Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada 5 September 2017 lalu.*/DOK PR

CIBINONG, (PR).- Sudah lama tak kedengaran upaya penertiban bangunan di kawasan Puncak, Kamis, 29 Agustus 2019, Satuan Polisi Pamong Praja (Pol PP) Kabupaten Bogor kembali melakukan pembongkaran sejumlah bangunan di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Selain karena berdiri tanpa ijin mendirikan bangunan (IMB), bangunan tersebut berada di atas lahan milik negara.

Sedikitnya 150 anggota Pol PP yang dibantu aparat kepolisian dan anggota TNI melakukan pembongkaran puluhan rumah yang berada di kawasan Naringgul, Cisarua. Petugas yang membawa alat berat membongkar satu per satu bangunan yang sudah diberikan surat peringatan untuk dilakukan pengosongan.

Kabid Penindakan Perundang-undangan Sat Pol Kab Bogor, Agus Ridho, mengatakan, ada puluhan bangunan yang dibongkar yang berada di Desa Tugu Utara dan Tugu Selatan. “Kita sudah berikan peringatan sebelum eksekusi hari ini supaya mereka membongkar bangunannya sendiri, “ katanya.

Kata Agus Ridho, pembongkaran dilakukan karena bangunan tersebut berdiri tanpa mengantongi IMB. Kemudian, lahan tempat bangunan berada di atas lahan milik Negara.

"Bangunan-bangunan ini juga sudah beralih fungsi jadi penginapan ‘jam-jaman’ yang rawan terhadap persoalan sosial.  Pembongkaran ini juga sekaligus dalam rangka menjalankan program nongol babat dan Kabupaten Bogor yang berkeadaban,"  ujar Agus.

Menurutnya, lahan milik negara tersebut akan dikembalikan sesuai fungsinya yaitu daerah resapan air dan destinasi wisata. Petugas membongkar bangunan yang berada di kawasan perkebunan teh itu dengan dua alat beratnya. 

Penertiban sempat dihadang warga

Pembongkaran tersebut sempat dihadang warga yang menempati bangunan, bahkan nyaris ricuh. Warga tidak terima upaya pembongkaran. Namun, upaya tersebut sia-sia sebab ratusan petugas sudah siaga untuk melakukan pembongkaran.

Beberapa warga tampak  histeris saat rumah tinggal mereka hendak diratakan dengan tanah menggunakan dua alat berat. Bahkan, salah seorang wanita harus diberi alat bantu pernapasan setelah berteriak dan menangis histeris.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat