kievskiy.org

Pemkot Bogor Klaim Kemacetan Berkurang, Warga Tetap Stres di Jalan

KEMACETAN terjadi di pintu rel kereta Kebon Pedes, Kelurahan Kebon Pedes, Kota Bogor, Senin (23/9/2019). Pemerintah Kota Bogor melalui Dinas Perhubungan Kota  Bogor mengklaim telah berhasil mengurangi kemacetan.*/WINDIYATI RETNO SUMARDIYANI/PR
KEMACETAN terjadi di pintu rel kereta Kebon Pedes, Kelurahan Kebon Pedes, Kota Bogor, Senin (23/9/2019). Pemerintah Kota Bogor melalui Dinas Perhubungan Kota Bogor mengklaim telah berhasil mengurangi kemacetan.*/WINDIYATI RETNO SUMARDIYANI/PR

BOGOR,(PR).-  Pemerintah Kota Bogor melalui Dinas Perhubungan Kota Bogor mengklaim berhasil mengurangi kemacetan di wilayah Kota Bogor. Di sisi lain, masyarakat justru menilai kemacetan di sejumlah ruas di Kota Bogor semakin parah.

Berdasarkan data Dishub Kota Bogor, pada 2017,  tingkat kemacetan di Kota Bogor mencapai 34,84 km/jam. Sementara pada 2018,  tingkat kemacetan berkurang menjadi 35,39 km/jam.  Hal tersebut menjadi poin plus dalam penilaian  penghargaan Wahana Tata Nugraha oleh Kementerian Perhubungan.  Pemerintah Kota Bogor pun berhasil meraih penghargaan tersebut.

“Laju kendaraan semakin cepat dibandingkan tahun sebelumnya. Padahal ruas jalan di Bogor tetap, sementara jumlah kendaraan semakin bertambah,” ujar Kepala Bidang Angkutan Dishub Kota Bogor Jimmy Hutapea, di sela peringatan Hari Perhubungan Nasional tingkat Kota Bogor, di Kantor Dishub Kota Bogor, Senin 23 September 2019.

Meskipun tingkat kemacetan berkurang, Jimmy tak menampik di beberapa ruas jalan kemacetan masih terjadi.  Kemacetan terjadi pada jam sibuk dan juga akhir pekan.

“Jam sibuk mulai dari 06.30 sampai 08.00, dan 16.00 sampai 18.30, di beberapa ruas utama seperti SSA (Sistem Satu Arah),  Solis dan Semplak,” kata Jimmy.

Tunggu solusi

Salah seorang masyarakat Kota Bogor, Ardhi Sanjaya (32) mengaku dibuat stres dengan kemacetan di Kota Bogor. Ardhi mengatakan,  ia perlu menghabiskan waktu satu hingga dua jam untuk  melajukan kendaraan dari Simpang  Bubulak hingga  Simpang Semplak.

“Kedengarannya memang sepele. Macetnya enggak tiap hari kok, Cuma weekend  saja, atau pas pulang kerja saja, tetapi kalau dijalanin tiap hari ya capek juga lama-lama. Saya pengen tahu saja solusinya ada apa enggak,” kata Ardhi.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Bogor Rakhmawati  mengatakan, penghargaan Wahana Tata Nugraha bukan hanya sekadar penilaian tentang langkah progresif untuk mengurai kemacetan.  Penghargaan tersebut meliputi beberapa kategori   seperti pengaturan bidang lalu lintas, manajemen, rekayasa lalu lintas, hingga edukasi ke masyarakat.

Rakhmawati juga menilai masih banyak pekerjaan rumah yang perlu dituntaskan untuk membuat masyarakat Kota Bogor nyaman berkendara.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat