PIKIRAN RAKYAT - Sedikitnya 35 jemaah umrah asal Kemacatan Sukajaya, Kabupaten Bogor akhirnya bisa berangkat ke tanah suci Mekah untuk menunaikan ibadah umrah setelah daerahnya terisolir akibat longsor yang terjadi di awal tahun baru 2020.
Keberangkatannya dibantu oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan pihak TNI pada Sabtu, 18 Januari 2020. Rombongan jemaah umrah kemudian dilepas di terminal Leuwiliang, Kabupaten Bogor.
Kepala Pusdalops BNPB, Bambang Surya Putra menyampaikan ibadah umrah tidak bisa dimundurkan waktunya, karena jadwal yang ketat dari maskapai penerbangan, maupun visa.
Baca Juga: Sandiaga Uno dan Budi Gunawan Bebalas Kelakar Curi Start Kampanye Pilpres 2024 di Kancah Esports
Bambang menyebut para jemaah ini merupakan penyintas, petani, dan sebagian pedangan di Kabupaten Bogor yang menabung bertahun-tahun. Bencana longsor yang menimpa daerahnya mengancam pendapatan yang mereka tabung untuk berangkat umrah.
Pihaknya berupaya membantu memfasilitasi aksestabilitas para jemaah dengan menyediakan transportasi berupa bus dan helikopter yang bersiaga untuk mengantisipasi cuaca yang memburuk.
Bus itu mengantarkan para jemaah dari Bogor ke Bandara Soekarno Hatta untuk mengurangi beban penderitaan yang mereka alami akibat bencana.
Baca Juga: Jangan Berkencan dengan Aquarius Sebelum Mengetahui 8 Hal Berikut
“Kami hanya titip do’a kepada para tamu Alloh, agar fenomena alam yang terjadi tidak menjadi bencana besar di Indonesia. Dan semoga kita dijauhkan dari bencana” ucap kata Bambang saat memberikan sambutan saat melepas 35 jemaah umrah dari Kecamatan Sukajaya, kabupaten Bogor, Sabtu 18 Januari 2020.
Sementara itu, salah satu jamah yang juga penyintas dari Tagana, Anna Tarigan haru atas fasilitas yang telah disediakan oleh pihak BNPB.