kievskiy.org

Tak Bisa Tanam Lantaran Curah Hujan Kecil, Petani di Majalengka Pilih Gunakan Pompa Air

Sejumlah petani di Desa Panyingkiran, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka tengah menunggu pompa air  di pinggir aliran sungai Cibuaya, untuk mengalirkan air menggunakan pompa ke sawah mereka di Blok Sinalaga, Selasa (28/1/2020). Mereka baru bisa mulai tanam padi akibat kecilnya curah hujan di wilayah mereka.*
Sejumlah petani di Desa Panyingkiran, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka tengah menunggu pompa air di pinggir aliran sungai Cibuaya, untuk mengalirkan air menggunakan pompa ke sawah mereka di Blok Sinalaga, Selasa (28/1/2020). Mereka baru bisa mulai tanam padi akibat kecilnya curah hujan di wilayah mereka.* /TATI PURNAWATI/PR

PIKIRAN RAKYAT - Sejumlah petani di Desa Panyingkiran, Kecamatan Jatitjuh, Kabupaten Majalengka, banyak yang mengalami keterlambatan tanam padi akibat masih sulitnya air. Curah hujan yang terjadi belum mampu mengairi areal sawah mereka.

Akibat hal tersebut, Kepala Desa Panyingkiran terpaksa memfungsikan belasan pompa air untuk menyedot air dari Sungai Cibuaya dan mengalirkannya ke sejumlah areal sawah milik petani di dua blok masing-masing Blok Sinalaga dan Kulampok yang luasnya mencapai kurang lebih  25 hektare.

Dengan memfungsikan pompa tersebut petani di kedua wilayah tesrebut, pada Selasa 28 Januari 2020 mulai bisa menggarap lahan dan melakukan tanam yang bibitnya sudah mulai tua, karena disemai sudah cukup lama lebih dari 20 hari.

Baca Juga: Ghibli Mulai Sapa Penggemarnya di Netflix pada 1 Februari 2020

Kepala Desa Panyingkiran Cecep Kosasih mengatakan awalnya petani ataupun aparat desa berharap curah hujan yang terjadi sekarang ini bisa mengairi areal sawah petani, karena pada pertengahan Januari atau menjelang imlek curah hujan sangat tinggi bahkan bisa dua hari hingga tiga hari penuh terjadi hujan besar.

Namun tahun ini nyatanya tidak demikian sehingga banyak petani di wilayahnya yang mengalami keterlambatan tanam.

“Petani lain sudah mulai tanam dan mulai pemupukan karena sudah lebih seminggu, sementara sawah di Blok Sinalaga dan Kulampok masih belum ada air. Makanya kami terpaksa menyediakan pompa air untuk menyedot air dari sungai ke bak penampungan, kondisi ini karena posisi sawah lebih tinggi dari permukaan sungai,” kata Cecep.

Baca Juga: Doa agar Mudah Menerima Kenyataan, Diikhlaskan Lahir Batin Atas Cobaan yang Dihadapi

Cara pengairan sawah ini, air dari Sungai Cibuaya dipompa menggunakan pompa kapasitas 8 PK, sirnya dialirkan ke bak penampungan dengan diameter kurang lebih 2 X 2 m, setelah itu air dari bak penampungan dipompa kembali menggunakan 18 pompa, airnya dialirkan melalui pipa plastik ke sejumlah titik pesawahan yang jaraknya sekitar 300-500 meteran. Dengan cara demikian baru sawah bsia teraliri air, walaupun  dengan biaya lumayan tinggi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat